Merni, Merni (2016) Pengaruh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terhadap Karakter Kristiani Siswa Kelas VII SMP PGRI Marinding. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
merni_hd.docx Download (53kB) |
|
Text
merni_kp.docx Download (12kB) |
|
Text
merni_bab_1.docx Download (10kB) |
|
Text
merni_bab_2.docx Download (37kB) |
|
Text
merni_bab_3.docx Restricted to Repository staff only Download (17kB) | Request a copy |
|
Text
merni_bab_4.docx Restricted to Repository staff only Download (58kB) | Request a copy |
|
Text
merni_bab_5.docx Download (6kB) |
|
Text
merni_dp.docx Download (7kB) |
Abstract
Memi, Nirm 20123381 menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Terhadap Karakter Siswa Kelas VII SMP PGRI Marinding” Di bawah bimbingan Yanni Paembonan M.Pdk dan Djidon Lamba M.Pdk. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di sekolah. KTSP sebagai gambaran tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar. Namun yang menjadi masalah adalah ketika seorang guru tidak menyadari penuh panggilannya sebagai guru yang diembankan kepadanya. Ketika seorang guru hanya melakukan tugasnya karena takut kepada atasannya atau kepala sekolah merupakan suatu tindakan yang sangat fatal bagi seorang guru yang semestinya haras memberikan teladan bagi siswa agar terbentuk karakter Kristiani siswa sesuai yang diharapkan. Berangkat dari pandangan tersebut maka penulis melakukan penelitian di SMP PGRI Marinding untuk mengetahui seberapa besar pengaruh KTSP terhadap karakter Kristiani siswa di sekolah tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif dengan cara membagikan angket kepada responden. Penulis menetapkan sampel yang diteliti di lapangan adalah guru yang ada di SMP PGRI Marinding yang beijumlah 18 orang. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa penggunaan KTSP di SMP PGRI Marinding masih kurang maksimal atau tidak terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan karena guru-guru kurang memahami secara baik tentang komponen-komponen KTSP dan masih banyak guru-guru yang terlibat secara penuh dalam pengembangan yang ia alami seperti ia membuat silabus dan RPP. Ini terlihat pada kelemahan guru dalam mengembangkan kurikulum dalam pengalaman belajar. Proses pembelajaran ini masih didominasikan oleh ceramah dan penilaian masih berfokus pada satu aspek yaitu aspek kognitifnya saja sehingga keaktifan siswa dalam pengembangan diri yang ia belum tercapai cita-citanya. Karena itu hendaklah setiap guru dalam merancang dan mengembangkan kurikulum haras memahami pentingnya isi kurikulum dengan baik sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi kemajuan pendidikan.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Depositing User: | mahasiswa mahasiswa |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 17:09 |
Last Modified: | 30 Jul 2024 10:20 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/451 |
Actions (login required)
View Item |