Mangrambu Langi: suatu Tinjauan Sosiologis Teologis tentang Praktek Mangrambu Langi’ dan Hubungannya dengan Gereja dan Masyarakat yang Ada di Lembang Padangiring Kecamatan Rantetayo

Betteng, Marthen (2005) Mangrambu Langi: suatu Tinjauan Sosiologis Teologis tentang Praktek Mangrambu Langi’ dan Hubungannya dengan Gereja dan Masyarakat yang Ada di Lembang Padangiring Kecamatan Rantetayo. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
marthen_hd.doc

Download (149kB)
[img] Text
marthen_kp.doc

Download (89kB)
[img] Text
marthen_bab_1.doc

Download (65kB)
[img] Text
marthen_bab_2.doc

Download (235kB)
[img] Text
marthen_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (455kB) | Request a copy
[img] Text
marthen_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (109kB) | Request a copy
[img] Text
marthen_bab_5.doc

Download (40kB)
[img] Text
marthen_dp.doc

Download (27kB)
[img] Text
marthen_cv.doc

Download (25kB)

Abstract

Mangrambu langi’ merupakan salah satu kegiatan aluk/adat di Toraja yang dilakukan dalam rangka menebus salah atau dosa karena melakukan hubungan perkawinan dengan kerabat dekat yang dalam hal ini orang tua terhadap anak, anak terhadap orang tua dan juga saudara dan saudara sepupu sekali. Di lembang Padangiring Kecamatan Rantetayo hingga kini masih menerima dan mempertahankan kegiatan mangrambu langi’ sebagai satu cara yang layak menghadapi masalah hubungan perkawinan dengan kerabat terdekat. Pada hal pada umumnya masyarakat di Lembang Padangiring Kecamatan Rantetayo adalah beragama Kristen, yang dalam hal ini masyarakat di Lembang Padangiring menganut paham dualisme. Sehingga hal merupakan tantangan bagi gereja. Di mana gereja mesti menjawab tantangan tersebut, gereja mesti hadir sebagai terang dalam budaya masyarakat. Di satu sisi secara sosiologis mangrambu langi’ merupakan sebuan perangkat aturan yang membina masyarakat sehingga masyaraKat tetap membina diri hidup dalam hubungan yang benar. Namun di sisi lain Mangrambu langi’ dipandang sebagi kurban penebusan dosa yang sebenarnya secara iman Kristen tidak layak karena dalam iman Kristen Yesus Kristuslah Kurban penebusan dosa sekali untuk selamanya. Sehingga diakhir tulisan ini penulis menyimpulkan bahwa gereja mesti mengambil sikap selektif-positif.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 20 Nov 2024 18:39
Last Modified: 20 Nov 2024 18:41
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3259

Actions (login required)

View Item View Item