Cirrang, Edi (2012) Pengaruh Pemahaman Jemaat tentang Ibadah terhadap Motivasi Ibadah Hari Minggu Anggota Gereja Toraja Klasis Luwu Jemaat Lura. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
![[img]](http://digilib-iakntoraja.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
edi_hd.doc Download (182kB) |
|
Text
edi_kp.doc Download (64kB) |
|
Text
edi_bab_1.doc Download (157kB) |
|
Text
edi_bab_2.doc Download (394kB) |
|
Text
edi_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (470kB) | Request a copy |
|
Text
edi_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (304kB) | Request a copy |
|
Text
edi_bab_5.doc Download (59kB) |
|
Text
edi_dp.doc Download (26kB) |
|
Text
edi_lp.doc Download (572kB) |
|
Text
edi_cv.doc Download (21kB) |
Abstract
Edi Cirrang, 2012, “Pengaruh Pemahaman jemaat tentang Ibadah terhadap Motivasi Ibadah Hari Minggu Anggota Gereja Toraja Klasis Luwu Jemaat Lura “Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena Allah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu” (Kej 2:3). Wujud persekutuan antara manusia dengan Allah yang senantiasa dilaksanakan oleh umat percaya yaitu ibadah yang dalam bahasa Yunani latreia yang pada awalnya dikaitkan dengan pekerjaan budak atau hamba upahan. Itu berarti bahwa ibadah dilakukan sebagai ungkapan rasa takut penuh hormat, kekaguman dan ketakjuban yang penuh hormat kepada Allah. Beribadah memiliki makna dan maksud “bertemu dengan Tuhan”. Dalam kegiatan bertemu dengan Tuhan berarti “berangkat dari tempat yang biasa, bergerak dan melangkah ke tempat ibadah (gereja). Tuhan ialah Zat Mutlak yang menjadi sumber segala sesuatu oleh karena itu penjadian manusia merupakan emanansi (pengaliran keluar) yang menyebabkan kurang jelasnya batas-batas diantara Sang Khalik dengan manusia. Jiwa yang dianggap sebagai inti sari manusia berasal dari Allah, seperti halnya dengan percikan api (bunga api) sempalan (kepingan) sinar atau bayangan keluar dari pokoknya yang kemudian dipenjarakan di dalam badan jasmani. Sedangkan manusia menurut iman Kristen manusia merupakan gambar Allah yang masih dimiliki manusia setelah ia jatuh ke dalam dosa, secara umum yaitu perikemanusiaan — keadaan manusia sebagai manusia yang membedakan manusia dari pada binatang dan mahluk-mahluk lainnya, dan memiliki akal budi dan kehendak. Gambar Allah dalam khusus yaitu yang menjadikan manusia serupa dengan Allah atau konformitasnya dengan kehendak Allah yaitu hikmat atau makrifat, kebenaran dan kekudusan. Pembedaan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa manusia sekalipun berdosa tidak sama dengan binatang atau iblis, sebab ia tetap memiliki perikemanusiaan. Motivasi adalah dorongan yang berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal) manusia dalam melakukan kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan, baik yang bersifat individu maupun kelompok. Atau bisa dikatakan bahwa motivasi dalam diri manusia dipengaruhi oleh tingkah laku yang terbentuk dari lingkungan atau kebiasaannya sendiri berdasarkan pada pemahaman. Hasil penelitian tentang pengaruh pemahaman (variabel X) terhadap motivasi ibadah hari Minggu (Variabel Y) anggota Gereja Toraja Klasis Luwu Jemaat Lura dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki korelasi signifikan (0.800) atau lebih dari standar yang telah ditetapkan (0.70). Sedangkan pengaruh pemahaman terhadap motivasi ibadah hari Minggu yaitu sebesar 0.640 atau 64% sisanya 36% dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman memiliki pengaruh positif terhadap motivasi ibadah hari Minggu sehingga semakin baik pemahaman maka semakin baik pula motivasi ibadah hari Minggu. Keyword: Penjemaatan tentang pemahaman ibadah dengan pendekatan humanistik.
| Item Type: | Thesis (Scholar) |
|---|---|
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity |
| Depositing User: | am andarias manting |
| Date Deposited: | 18 Nov 2024 18:48 |
| Last Modified: | 18 Nov 2024 18:48 |
| URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3197 |
Actions (login required)
 |
View Item |