Makan Sabat dalam Perayaan Hari Minggu: Kajian Teologis Mengenai Makna Sabat dalam Perayaan Hari Minggu Menurut Perspektif Warga Gereja Toraja Jemaat Sion Eno, Klasis Seko Padang dengan Warga Gereja Toraja Anggota Jemaat Buttu Madingin, Klasis Appang Batu Balepe’(ABBA)

Doda', Yamin (2012) Makan Sabat dalam Perayaan Hari Minggu: Kajian Teologis Mengenai Makna Sabat dalam Perayaan Hari Minggu Menurut Perspektif Warga Gereja Toraja Jemaat Sion Eno, Klasis Seko Padang dengan Warga Gereja Toraja Anggota Jemaat Buttu Madingin, Klasis Appang Batu Balepe’(ABBA). Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
yamin_hd.doc

Download (157kB)
[img] Text
yamin_kp.doc

Download (60kB)
[img] Text
yamin_bab_1.doc

Download (55kB)
[img] Text
yamin_bab_2.doc

Download (146kB)
[img] Text
yamin_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (83kB) | Request a copy
[img] Text
yamin_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (135kB) | Request a copy
[img] Text
yamin_bab_5.doc

Download (13kB)
[img] Text
yamin_dp.doc

Download (23kB)
[img] Text
yamin_lp.doc

Download (85kB)
[img] Text
yamin_cv.doc

Download (33kB)

Abstract

“ABSTRAK” YAMIN DODA’,2012, MAKNA SABAT DALAM PERAYAAN HARI MINGGU Dengan Sub Judul: Kajian Theologis Mengenai Makna Sabat Dalam Perayaan Hari Minggu Menurut Perspektif Warga Gereja Toraja Jemaat Sion Eno, Klasis Seko Padang dengan Warga Gereja Toraja Anggota Jemaat Buttu Madingin, Klasis Appang Batu Balepe’(ABBA) Salah satu aturan Kristiani yang menurut penulis sudah mulai luntur di tengah-tengah kehidupan berjemaat ialah mengenai “Hari Sabat”. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dibeberapa Jemaat masih memberikan perhatian kepada hari yang dikuduskan tersebut. Penulis melihat dalam konteks yang berbeda tentang perhatian terhadap hari yang dikuduskan untuk Tuhan, seperti dalam konteks warga Gereja Toraja Jemaat Buttu Madingin, Klasis Appang Batu Balepe’, yang seakan-akan kurang memberi perhatian terhadap hari yang dikuduskan Tuhan itu, dengan melakukan pekerjaan pada hari tersebut. Sedangkan dalam konteks warga Gereja Toraja Jemaat Sion Eno, Klasis Seko Padang, masih ada perhatian terhadap hari yang dikuduskan itu, dengan tidak lagi melakukan pekerjaan pada hari itu. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Hari Sabat adalah hari di mana umat Tuhan harus beristirahat atau berhenti dari pekerjaannya dan menguduskan perintah Allah, serta menfokuskan diri untuk beribadah memuliakan Allah menikmati hadirat-Nya sebagai tanda penghormatan terhadap Allah serta meneladani apa yang telah dilakukan Allah yakni bekerja selama enam hari dan memiliki satu hari unuk beristirahat. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dalam mengkaji masalah yang ada dalam penulisan karya ilmiah ini melalui wawancara yang dibantu observasi. Ditemukan bahwa Jemaat Sion Eno, memaknai Sabat dalam perayaan hari Minggu sebagai hari yang dikhususkan untuk menghayati dan merenungkan kasih Tuhan. Sedangkan Jemaat Buttu Madingin memaknai Sabat dalam perayaan hari Minggu sebagai tempat untuk berkumpul menyatakan persekutuan. Di mana dalam pengudusannya Jemaat Sion Eno tidak melakukan pekerjaan pada hari yang dikuduskan oleh Allah sedangkan pada Jemaat Buttu Madingin memilih untuk berkeija asalkan sudah ikut beribadah. Oleh karena itu diperlukan sebuah kesadaran yang sungguh. Dengan demikian hari yang dikuduskan tersebut memiliki nilai tersendiri dibanding dengan hari-hari yang lainnya.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 12 Oct 2024 08:37
Last Modified: 12 Oct 2024 08:37
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2683

Actions (login required)

View Item View Item