Analisis Kritis terhadap Syair Badong yang masih Digunakan pada Upacara Rambu Solo’ oleh Warga Gereja Toraja Jemaat Imanuel Bamba Suka Klasis Bokin Pitung Penanian

Esra, Esra (2018) Analisis Kritis terhadap Syair Badong yang masih Digunakan pada Upacara Rambu Solo’ oleh Warga Gereja Toraja Jemaat Imanuel Bamba Suka Klasis Bokin Pitung Penanian. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
esra_hd.docx

Download (102kB)
[img] Text
esra_kp.docx

Download (19kB)
[img] Text
esra_bab_1.docx

Download (21kB)
[img] Text
esra_bab_2.docx

Download (49kB)
[img] Text
esra_bab_3.docx
Restricted to Repository staff only

Download (26kB) | Request a copy
[img] Text
esra_bab_4.docx
Restricted to Repository staff only

Download (18kB) | Request a copy
[img] Text
esra_bab_5.docx

Download (8kB)
[img] Text
esra_dp.docx

Download (7kB)
[img] Text
esra_lp.docx

Download (11kB)
[img] Text
esra_cv.docx

Download (16kB)

Abstract

Esra: 2020143812, tahun 2018 telah menyusun Skripsi tentang “ Analisis Kritis terhadap syair badong yang digunakan pada upacara rambu solo 9 oleh warga Gereja Toraja Jemaat Imanuel bamba Suka Klasis Bokin Pitung Penanian”. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis syair badong yang asli yang masih digunakan oleh warga Gereja Toraja di dalam upacara rambu solo ' dan untuk mengetahui alasan mengapa syair tersebut masih digunakan di Jemaat Imanuel Bamba Suka Klasis Bokin Pitung Penanian. Dosen pembimbing PHasrat Dewy Rante Allo, S.Th, M.Mg dan Dosen pembimbing II: Zefanya Sambira, S.Mg. Syair badong yang digunakan sangat penting untuk diketahui dan dipahami agar supaya ketika ada kegiatan yang berkaitan dengan syair itu, orang tidak lagi menggunakan syair-syair yang tidak sesuai dengan iman Kristen. Tetapi seharusnya seluruh kegiatan yang ada di dalam upacara rambu solo9 semuanya untuk kemuliaan Tuhan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yaitu dengan mengamati dan melakukan wawancara dengan tujuan mendapatkan informasi tentang syair dan makna yang masih digunakan dan alasan mengapa orang masih menggunakan syair yang lama. Dengan demikian, skripsi ini penulis menyimpulkan bahwa Pada umumnya, warga Jemaat belum mengetahui syair dan juga maknanya. Namun ada yang sudah mengetahui dan memahami makna dari syair itu. selain itu, mereka masih menggunakan syair badong yang lama karena belum ada yang sudah dikontekstualkan jdi mereka masih menggunakan yang lama tetapi pemaknaannya sudah berubah.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
Depositing User: mahasiswa mahasiswa
Date Deposited: 29 Apr 2024 15:37
Last Modified: 29 Jul 2024 13:48
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1159

Actions (login required)

View Item View Item