Badan Pekerja Majelis Menjadi Pimpinan Majelis Gereja: Studi tentang Dampak Perubahan Struktur Majelis Gereja terhadap Kinerja Majelis Gereja Toraja Jemaat Gerizim Ariang, Klasis Makale

Lalong, Yohanis (2020) Badan Pekerja Majelis Menjadi Pimpinan Majelis Gereja: Studi tentang Dampak Perubahan Struktur Majelis Gereja terhadap Kinerja Majelis Gereja Toraja Jemaat Gerizim Ariang, Klasis Makale. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
yohanis_similarity_index.docx

Download (39kB)
[img] Text
yohanis_hd.docx

Download (98kB)
[img] Text
yohanis_kp.docx

Download (15kB)
[img] Text
yohanis_bab_1.docx

Download (20kB)
[img] Text
yohanis_bab_2.docx

Download (90kB)
[img] Text
yohanis_bab_3.docx
Restricted to Repository staff only

Download (21kB) | Request a copy
[img] Text
yohanis_bab_4.docx
Restricted to Repository staff only

Download (30kB) | Request a copy
[img] Text
yohanis_bab_5.docx

Download (16kB)
[img] Text
yohanis_dp.docx

Download (7kB)
[img] Text
yohanis_lp.docx

Download (84kB)
[img] Text
yohanis_cv.docx

Download (25kB)

Abstract

Dalam gereja terbentuk suatu badan tetap yakni Majelis Gereja. Dengan hal itu Gereja Toraja mengubah struktur kemajelisan dalam jemaat, perubahan BPMJ menjadi PMG adalah hal yang berdampak baik bagi warga gereja oleh pelayanan Majelis Gereja, semau Majelis Gereja sebagai badan tetap adalah pekeija, namun hal yang terjadi dalam Jemaat Gerizim Ariang, masih dipengaruhi pola BPMJ, dengan menunggu komando dari pimpinan, pada hal sudah semau majelis sudah mempunyai tugas masing-masing dan pimpinan hanya sebagai koordinasi. Kerinduan untuk mengetahui dampak perubahan struktur kemajelisan yakni BPMJ menjadi PMG adalah alasan yang mendorong dilakukannya penelitian ini. Penataan struktur Majelis Gereja selalu diarahkan pada upaya memaksimalkan pelayanan dalam jemaat demi kemuliaan Tuhan. Alasan tersebut berdasar pada kedudukan Majelis Gereja sebagai satu-satunya badan tetap dalam jemaat, artinya dengan menggunakan PMG maka tidak ada lagi badan pelaksana keputusan yang di bentuk dalam badan tetap yang ada; sehingga Majelis Gereja sebagai badan tetap dalam jemaat itulah yang menjadi pelaksana keputusan sidang Majelis Gereja. Pendekatan kualitatif adalah metode yang dipilih untuk membedah persoalan ini dengan melakukan penelusuran kepustakaan serta dokumen, observasi dan wawancara. Dengan pendekatan ini maka dapat diketahui dampak perubahan struktur terhadap kinerja Majelis Gereja di Jemaat Gerizim Ariang. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa struktur PMG lebih efektif jika dibandingkan dengan BPMJ sebab PMG memberi ruang kepada semua Majelis Gereja untuk bekeija sesuai dengan komisi-komisi yang ada berdasarkan potensi masing-masing Majelis Gereja. Selain itu ditemukan bahwa yang menjadi pelaksana keputusan dalam jemaat adalah badan tetap yaitu Majelis Gereja sekaligus pelaksana, jadi bukan badan yang dibentuk oleh badan tetap seperti dalam struktur BPMJ. Bahwa perubahan struktur BPMJ menjadi PMG belum berdampak signifikan untuk peningkatan kinerja Majelis Gereja Jemaat Gerizim Ariang yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman Majelis Gereja dengan Struktur PMG, masih terbawa dengan pemahaman dan pola keija atau pelayanan BPMJ.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Depositing User: Andarias Manting
Date Deposited: 13 Apr 2024 19:00
Last Modified: 29 Jul 2024 14:30
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1062

Actions (login required)

View Item View Item