Perki, Perki (2011) Fundamentalisme Kekristenan: Kajian Teologis-Sosiologis tentang Pengaruh Fundamentalisme Kekristenan terhadap Konsep Kesatuan dalam Doa Tuhan Yesus (Yohanes 17:21) dan Relevansinya bagi Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
perki_hd.doc Download (116kB) |
|
Text
perki_kp.doc Download (80kB) |
|
Text
perki_bab_1.doc Download (71kB) |
|
Text
perki_bab_2.doc Download (441kB) |
|
Text
perki_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (44kB) | Request a copy |
|
Text
perki_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (227kB) | Request a copy |
|
Text
perki_bab_5.doc Download (39kB) |
|
Text
perki_dp.doc Download (62kB) |
|
Text
perki_cv.doc Download (33kB) |
Abstract
PERKI, 2011, menyusun skripsi dengan judul “FUNDAMENTALISME KEKRISTENAN”, dengan sub judul “Kajian Teologis-Sosiologis terhadap Fundamentalisme Kekristenan dan pengaruhnya terhadap Konsep Kesatuan dalam Doa Tuhan Yesus (Yoh 17:21) dan relevansinya terhadap Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia. Pemilihan penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan dan kegelisahan penulis melihat kenyataan bahwa dalam sepanjang sejarahnya, gereja-gereja didunia ini terkhusus Indonesia senantiasa bergumul dengan keaneka ragaman antar denominasi dan keanekaragaman yang seringkali bukan dipandang sebagai suatu kekayaan tetapi justru membawa malapetaka perpecahan. Sehingga gereja tidak lagi menyatakan kebenaran Kristus yang sesungguhnya tetapi justru membuat Kristus semakin absurd, karena sikap-sikap gereja itu sendiri. Muncul atau bangkitnya berbagai aliran dalam gereja-gereja melahirkan kecenderungan munculnya persaingan diantara murid-murid Yesus yang mendorong timbulnya perpecahan, sementara harapan Yesus dalam Doa-Nya sebelum Ia pergi meninggalkan Murid-muridnya supaya kiranya mereka menjadi satu. (Yohanes 17:21). Namun harapan itu sampai saat ini belum kunjung datang karena ulah gereja-gereja itu sendiri. Namun terbit sebuah harapan bahwa melalui wadah PGI upaya dan usaha menuju cita-cita kesatuan itu mendapat titik terang. Hanya saja belum dipahami oleh banyak murid-murid Yesus dan sifat menghakimi satu dengan yang lain masih mewarnai kekristenan dewasa ini. Sehingga seringkali gereja sibuk untuk dirinya sendiri sementara lingkungan hidup dimana gereja itu ada dan sangat dibutuhkan justru menjadi beban. Dan kiranya melalui karya tulis ini muncul keprihatinan kita bersama dalam sebuah konteks dimana kita ada untuk mewujudnyatakan apa yang diharapkan oleh Yesus Kristus pada masanya menjadi bahagian kita saat ini.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 20 Nov 2024 10:20 |
Last Modified: | 20 Nov 2024 10:20 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3245 |
Actions (login required)
View Item |