Keheningan Seorang Perempuan tanpa Nama: suatu Kajian Hermeneutik Alkitab atas Teks Hakim-hakim 19:1-39 dan Sikap Gereja terhadap Keheningan Kaum Perempuan

Sergina, Sergina (2006) Keheningan Seorang Perempuan tanpa Nama: suatu Kajian Hermeneutik Alkitab atas Teks Hakim-hakim 19:1-39 dan Sikap Gereja terhadap Keheningan Kaum Perempuan. Scholar thesis, STT INTIM Makassar.

[img] Text
sergina_hd.doc

Download (104kB)
[img] Text
sergina_kp.doc

Download (54kB)
[img] Text
sergina_bab_1.doc

Download (59kB)
[img] Text
sergina_bab_2.doc

Download (564kB)
[img] Text
sergina_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (199kB) | Request a copy
[img] Text
sergina_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (29kB) | Request a copy
[img] Text
sergina_dp.doc

Download (37kB)
[img] Text
sergina_cv.doc

Download (9kB)

Abstract

Budaya Patriakal menyebabkan perempuan sering kali dikesampingkan, dianggap lemah, dan berada di bawah kekuasaan laki-laki sehingga dengan mudahnya dia menjadi sasaran kekerasan laki-laki. Kini di Indonesia, kekerasan terhadap perempuan merupakan fenomena yang semakin menggejala dan perempuan yang mengalami kekerasan itu kemudiarrmenciptakan keheningan. Sejak zaman Alkitab, kekerasan terhadap perempuan pun telah teijadi. Seperti yang dialami oleh perempuan tanpa nama yang diambil menjadi gundik oleh seorang laki-laki Lewi. Perempuan ini menjalani kehidupannya dalam keheningan akibat budaya patriakal yang sama sekali tidak mempertimbangkan kehadirannya dan menganggapnya lemah, suami dan ayahnya yang berkuasa atas dia, serta kekerasan dan pemerkosaan yang dialaminya. Bahkan dia tetap berada dalam keheningan hingga kematian mengakhiri kehidupannya. Keheningan yang diciptakan oleh perempuan tanpa nama dalam cerita ini merupakan suatu hal baru dalam perjuangan perempuan mengatasi tindak kekerasan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, dengan keterbatasan yang dimilikinya. Cerita ini memperlihatkan bahwa dalam keheningannya pun, perempuan tersebut telah menyelamatkan suaminya. Bahkan tubuhnya yang dibagi-bagi kepada dua belas suku Israel menjadi peringatan kepada bangsa yang telah berpaling dari Allah untuk kembali pada jalanNya. Hal ini dapat menjadi spirit bagi para perempuan yang mengalami kekerasan, walaupun dengan keheningannya, mereka dapat berbuat sesuatu sekalipun ruang lingkup dan daya yang dimilikinya terbatas. Kata Kunci: Perempuan, Kekerasan, Keheningan, Budaya Patriakal, Gundik, Laki-laki.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 09 Nov 2024 17:28
Last Modified: 09 Nov 2024 17:28
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3070

Actions (login required)

View Item View Item