Orang Miskin dan Kerajaan Allah: Kajian Hermeneutis Surat Yakobus 2:5-7 tentang Keberadaan Orang Miskin dan Implikasinya terhadap Perlakuan Majelis Gereja Jemaat Saloso bagi Orang Miskin

Payungallo, Sapriama Sarungu (2013) Orang Miskin dan Kerajaan Allah: Kajian Hermeneutis Surat Yakobus 2:5-7 tentang Keberadaan Orang Miskin dan Implikasinya terhadap Perlakuan Majelis Gereja Jemaat Saloso bagi Orang Miskin. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
sapriama_hd.doc

Download (127kB)
[img] Text
sapriama_kp.doc

Download (64kB)
[img] Text
sapriama_bab_1.doc

Download (106kB)
[img] Text
sapriama_bab_2.doc

Download (622kB)
[img] Text
sapriama_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (360kB) | Request a copy
[img] Text
sapriama_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (127kB) | Request a copy
[img] Text
sapriama_bab_5.doc

Download (53kB)
[img] Text
sapriama_dp.doc

Download (55kB)
[img] Text
sapriama_lp.doc

Download (74kB)

Abstract

Sapriama Sarunggu Payungallo, tahun 2013 menyusun skripsi dengan judul “Kajian Hermeneutis Surat Yakobus 2:5-7 tentang Keberadaan Orang Miskin dan Implikasinya terhadap Tindakan Majelis Jemaat Saloso bagi Orang Miskin.” Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan penulis terhadap keberadaan orang miskin yang kurang diperhatikan dan didiskriminasi sehingga membuat adanya ketidakadilan bagi orang miskin. Orang miskin di Indonesia yang semakin hari semakin meningkat mencapai 39,1 juta jiwa menurut Badan Pusat Statistika. Kondisi yang memprihatinkan yang dihadapi oleh orang miskin ini seharusnya lebih diperhatikan oleh Gereja yang menjadi sarana mewujudkan kehadiran Kerajaan Allah. Namun hal tersebut tidak berlangsung efektif yang dilakukan oleh gereja. Berdasarkan teks surat Yakobus 2:5-7 yang telah dikaji oleh penulis dengan menganalisis teks asli surat Yakobus 2:5-7, melakukan perbandingan dari berbagai Terjemahan, dan memakai kritik histori, kritik tata bahasa, menganalisis tindakan Majelis Gereja Jemaat Saloso untuk implikasi surat Yakobus 2:5-7 terhadap tindakan Majelis Jemaat Gereja Jemaat Saloso. Dalam menganalisis konteks orang miskin di surat Yakobus bahwa orang miskin dalam surat Yakobus ialah orang yang berkekurangan materi, mereka mengalami penindasan, ketidakadilan. Hal ini dilihat dengan tata bahasa melihat kata yunani orang miskin di dalam dunia inipun sesuai dengan konteks historis. Yakobus menekankan pemilihan Allah terhadap orang miskin menjadi ahli waris Kerajaan Allah dikarenakan di dalam dunia orang miskin tidak dipedulikan sehingga Yakobus mengingatkan orang Kristen untuk berpihak kepada orang miskin. Mereka sebagai bagian Kerajaan Allah merasakan keadilan, damai sejahtera, keseimbangan antar orang miskin dan orang kaya sehingga tidak adanya diskriminasi. Tindakan inilah yang harus ditunjukkan oleh Gereja bahwa Gereja harus memperhatikan orang miskin dengan menghadirkan kehadiran Kerajaan Allah sehingga keberadaan orang miskin ini bisa diatasi dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu tindakan pelayanan yang menjawab permasalahan orang miskin ialah pelayanan diakonia transformatif seperti pada hasil keputusan Sidang Sinode Majelis Jemaat ke-XIII yang mengatakan bahwa diakonia tranformatif menjadi relevan menjawab permasalahan orang miskin. Pelayanan diakonia di Gereja Jemaat Saloso belum terlalu efektif dimana pelayanan diakonia masih diakonia karitatif. Implikasi Surat 2:5-7 ini menjelaskan bahwa ada kehadiran kerajaan Allah dalam kehidupan orang miskin. Pelayanan diakonia pun menghadirkan Kerajaan Allah dan untuk itu pelayanan transformatif yang harus direalisasikan dalam kepelayanan Majelis Gereja Jemaat Saloso bagi orang miskin.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 06 Nov 2024 09:16
Last Modified: 06 Nov 2024 09:16
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2989

Actions (login required)

View Item View Item