Allo, Sanover Sampe Toding (2012) Postmodernisme: Kritik Postmodernisme terhadap Fondasionalisme Modern dan Relevansinya bagi Praktek Kehidupan Beragama dalam Konteks Pluralisme Agama di Indonesia. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
sanover_hd.doc Download (163kB) |
|
Text
sanover_kp.doc Download (54kB) |
|
Text
sanover_bab_1.doc Download (70kB) |
|
Text
sanover_bab_2.doc Download (304kB) |
|
Text
sanover_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (361kB) | Request a copy |
|
Text
sanover_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (24kB) | Request a copy |
|
Text
sanover_dp.doc Download (58kB) |
|
Text
sanover_cv.doc Download (24kB) |
Abstract
ABSTRAK Sanover Sampe Toding AHo. POSTMODERNISME. Sub Judul: Kritik Postmodemisme Terhadap Fondasionalisme Modem dan Relevansinya Bagi Praktek Kehidupan Beragama Dalam Konteks Pluralisme Agama di Indonesia. Skripsi ini membahas tentang kritik postmodemisme terhadap fondasionalisme modern dengan menggunakan metodologi penelitian filsafat dengan beberapa unsur metodis: Interpretasi, Koherensi Intern, Heuristika, Deskripsi, Refleksi Pribadi. Melalui hasil penelitian ditemukan bahwa dalam wacana filosofis, fondasionalisme merupakan produk modernisme yang berpandangan bahwa klaim kebenaran untuk dapat dibenarkan harus ditemukan fondasi yang pasti (final) dan objektif. Dengan skema kerja subjek-objek warisan Rene Descartes penekanan terhadap subjek otonom atau subjek yang berjarak dengan objek, fondasionalisme berupaya menemukan kebenaran fondasional tersebut, sebuah kebenaran yang benar-benar final dan objektif. Dan apa yang dianggap sebagai kebenaran fondasional adalah juga kebenaran yang bersifat universal. Setiap klaim kebenaran yang tidak dianggap fondasional harus mereferensi atau melebur pada kebenaran fondasional tersebut. Setiap klaim-klaim kebenaran yang tidak mereferensi pada kebenaran fondasional tidak dapat disebut sebagai sebuah kebenaran. Dalam aspek agama, karakter fondasionalisme tercermin melalui praktek-praktek keagamaan yang menganggap bahwa komunitas, organisasi, aliran, paham keagamaan mereka adalah subjek pemilik kebenaran, sedangkan komunitas yang lain adalah objek pemberitaan kebenaran, yang berada pada pihak yang keliru, salah, dan sesat. Kenyataan tersebut melahirkan kritik yang mendasar dari postmodemisme, pada akhirnya postmodemisme memperlihatkan bahwa rasionalitas dibalik ide atau cita-cita fondasionalisme mengandung sebuah hegemoni yang menindas, menyingkirkan, membungkam klaim-klaim kebenaran dari pihak lain. Postmodemisme mengkritik pendekatan subjek-objek itu dan menawarkan pendekatan subjek-subjek. Setiap pihak adalah subjek yang berhak menyatakan kebenarannya dan berhak memvalidasikan kebenarannya. Dalam perspektif ini, bagi penulis postmodemisme menemui relevansinya, paling tidak postmodemisme memberikan sebuah insigh yang positif dalam praktek kehidupan beragama yang lebih ramah, toleran, dan peka terhadap tradisi religius yang lain sebagai suatu bentuk untuk menerima, menghargai dan mengakui pluralisme agama sebagai sebuah keniscayaan di Indonesia.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 08:30 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 08:30 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2871 |
Actions (login required)
View Item |