Sernita, Sernita (2021) Studi Kasus Pendampingan Pastoral bagi Anggota Jemaat Pasca Cerai di Gereja Pouk Jemaat Wawondula. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.
Text
sernita_skpp.doc Download (60kB) |
|
Text
sernita_hd.doc Download (192kB) |
|
Text
sernita_kp.doc Download (53kB) |
|
Text
sernita_bab_1.doc Download (60kB) |
|
Text
sernita_bab_2.doc Download (184kB) |
|
Text
sernita_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (56kB) | Request a copy |
|
Text
sernita_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (55kB) | Request a copy |
|
Text
sernita_bab_5.doc Download (13kB) |
|
Text
sernita_dp.doc Download (20kB) |
|
Text
sernita_lp.doc Download (49kB) |
|
Text
sernita_cv.doc Download (17kB) |
Abstract
ABSTRAK Sernita(2020175080), Tahun 2021 dengan judul skripsi: Studi Kasus Bentuk Pendampingan Pastoral Bagi Anggota Jemaat Pasca Cerai di Gereja Pouk Jemaat Wawondula, di bawah bimbingan Ibu Yelinda Sri Silva, M.Th dan Ibu Alfrida Lembang, M.Pd.K. Penulis membahas topik ini untuk mendeskripsikan tentang bentuk pendampingan pastoral bagi anggota jemaat pasca cerai di Gereja Pouk Jemaat Wawondula. Perceraian menimbulkan sebuah krisis dalam kehidupan seseorang yang mengalaminya. Gereja berperan penting dalam melakukan pendampingan pastoral bagi pasangan yang bercerai. Oleh karena perceraian merupakan suatu masalah hidup yang memberikan luka yang dapat bersifat traumatis. Melalui pengamatan sementara penulis, pendampingan pastoral di Gereja Pouk Jemaat Wawondula, banyak kasus perceraian yang terjadi mulai dari orang dewasa sampai pada orang tua yang sudah lanjut usia. Dari permasalahan ini lahirnya pertanyaan permasalahan bagaimana bentuk pendampingan pastoral bagi anggota jemaat pasca cerai di Gereja Pouk Jemaat Wawondula. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian studi kasus yang berciri kualitatif. Studi kasus yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus instrinsik dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan informan di Gereja Pouk Jemaat Wawondula yang berjumlah 2(dua) orang yang terdiri dari I pendeta dan 1 korban(suami) perceraian, yang sudah ditentukan penulis dan juga pengumpulan data dari buku sebagai referensi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa bentuk pendampingan pastoral telah dilakukan oleh Pendeta bagi anggota jemaat pasca cerai dengan menggunakan perkunjungan dan percakapan pastoral namun belum maksimal. Pendampingan pastoral sangat diperlukan anggota jemaat yang mengalami trauma akibat perceraian-Kata Kunci: Pendampingan, Pastoral, Bercerai.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 16 Oct 2024 20:10 |
Last Modified: | 16 Oct 2024 20:10 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2757 |
Actions (login required)
View Item |