Balik, Artika (2021) Penyimpanan Mayat: Analisis Teologis Faktor Penyimpanan Mayat di Lembang Issong Kalua’, Kecamatan Buntao’, Kabupaten Toraja Utara. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.
Text
artika_skpp.doc Download (50kB) |
|
Text
artika_hd.doc Download (129kB) |
|
Text
artika_kp.doc Download (67kB) |
|
Text
artika_bab_1.doc Download (81kB) |
|
Text
artika_bab_2.doc Download (314kB) |
|
Text
artika_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (73kB) | Request a copy |
|
Text
artika_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (249kB) | Request a copy |
|
Text
artika_bab_5.doc Download (265kB) |
|
Text
artika_dp.doc Download (29kB) |
|
Text
artika_lp.doc Download (186kB) |
|
Text
artika_cv.doc Download (27kB) |
Abstract
ABSTRAK Artika Balik, 2020164507 menyusun skripsi dengan judul skripsi “PENYIMPANAN MAYAT: “Analisis Teologis Faktor Penyimpanan Mayat di Lembang Issong Kalua’ Kecamatan Buntao’ Kabupaten Toraja Utara”. Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja, dibawah bimbingan Marthinus Kabe’, M.Pd.K dan Rinaldus Tanduklangi, M.Pd Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masyarakat Toraja yang melakukan penyimpanan mayat, dimana ketika ada seseorang yang meninggal mayatnya tidak langsung dikubur melainkan disimpan beberapa hari bahkan sampai puluhan tahun tergantung dari kesiapan keluarga untuk melakukan upacara kematian bagi si mati. Penyimpanan mayat ini merupakan tradisi yang diturunkan oleh leluhur masyarakat Toraja sampai saat ini, sehingga menjadi kebiasaan sebagian masyarakat tradisional Toraja yang kemudian dilanjutkan oleh sebagian masyarakat yang telah beragama Kristen. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara. Tempat penelitian di Lembang Issong Kalua’, kecamatan Buntao’, Kabupaten Toraja Utara. Setelah melakukan penelitian, maka diperoleh informasi bahwa Penyimpanan mayat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: pertama, faktor ekonomi dimana pihak keluarga belum memiliki biaya yang cukup untuk melakukan upacara kematian {Rambu Solo’). Kedua, faktor sosial dimana adanya rasa malu (longko) dalam diri keluarga almarhum apabila melaksanakan upacara kematian yang tidak sesuai dengan kedudukan atau strata sosial mereka dalam masyarakat. Selain faktor tersebut dalam tradisi penyimpanan mayat juga terdapat nilai-nilai teologis yang sesuai dengan nilai-nilai kristiani seperti: lewat ada’ mantunu tedong nampak nilai saling mengasihi dan berbagi berkat, pihak keluarga dari almarhum dapat menunjukkan cinta,kasih dan penghormatan kepada leluhur mereka, menunjukkan hubungan kekerabatan yang erat antara kerabat almarhum dimana mereka benar-benar menunjukkan belasungkawa mereka dengan saling membantu dan saling menghibur satu dengan yang lain. Hal ini sekaitan dengan nilai kristiani dimana tercipta sikap saling tolong menolong dalam menanggung beban. Sehingga dari tradisi penyimpanan mayat sampai pada upacara rambu solo’ tercipta nilai siangkaran, sipa’kaboro’ yang juga merupakan nilai yang ditanamkan dalam kehidupan masyarakat Toraja sejak dahulu sampai sekarang ini. Kata Kunci: Toraja, Rambu Solo’, Kematian, Mayat, Penyimpanan
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 12 Oct 2024 06:10 |
Last Modified: | 12 Oct 2024 06:10 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2676 |
Actions (login required)
View Item |