Kajian Teologis tentang Simbol Bara’ Sipi’ pada Banua Todolo dan Relevansinya dalam Kehidupan Masyarakat Bassesangtempe’

Bondang, Erik (2025) Kajian Teologis tentang Simbol Bara’ Sipi’ pada Banua Todolo dan Relevansinya dalam Kehidupan Masyarakat Bassesangtempe’. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
erik_skpp.pdf

Download (78kB)
[img] Text
erik_hd.pdf

Download (296kB)
[img] Text
erik_kp.pdf

Download (357kB)
[img] Text
erik_bab_1.pdf

Download (370kB)
[img] Text
erik_bab_2.pdf

Download (387kB)
[img] Text
erik_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (346kB) | Request a copy
[img] Text
erik_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (500kB) | Request a copy
[img] Text
erik_bab_5.pdf

Download (250kB)
[img] Text
erik_dp.pdf

Download (254kB)
[img] Text
erik_lp.pdf

Download (317kB)
[img] Text
erik_lp2.pdf

Download (198kB)
[img] Text
erik_cv.pdf

Download (159kB)

Abstract

Erik Bondang. 2025. Kajian Teologis tentang Simbol Bara’ Sipi’ pada Banua Todolo dan Relevansinya dalam Kehidupan Masyarakat Bassesangtempe’. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna teologis simbol Bara’ Sipi’ dalam Banua Todolo sebagai rumah adat khas masyarakat Bassesangtempe’ dan mengkaji relevansinya bagi kehidupan sosial dan spiritual masyarakat setempat. Bara’ Sipi’ merupakan kayu pengait yang diletakkan di bawah bubungan atap dan berfungsi sebagai penyangga konstruksi rumah serta tempat meletakkan kayu rangke (tanduk kerbau) hasil ritus Rambu Solo’. Simbol ini tidak hanya memiliki peran struktural dan kultural, tetapi juga menyimpan nilai-nilai spiritual dan teologis yang kuat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam terhadap lima informan kunci, yang terdiri dari tokoh adat, masyarakat, dan pendeta. Temuan menunjukkan bahwa Bara’ Sipi’ mengandung makna sebagai perekat kekeluargaan dan simbol cinta kasih melalui pengorbanan, sejalan dengan nilai-nilai Kekristenan. Dalam perspektif Mircea Eliade, Bara’ Sipi’ dipahami sebagai simbol yang menghubungkan realitas manusiawi dan ilahi, menjadi medium spiritual yang hidup dalam relasi keluarga dan komunitas. Selain itu, transformasi material dari bambu ke kayu Belanda dan penggunaan teknologi modern mencerminkan kemampuan budaya lokal dalam beradaptasi tanpa kehilangan esensi spiritualnya. Simbol ini juga menjadi jembatan antara tradisi leluhur dan iman Kristen, serta relevan dalam membangun spiritualitas keluarga masa kini yang harmonis dan penuh kasih. Dengan demikian, Bara’ Sipi’ tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya arsitektural, tetapi juga sebagai simbol iman, kasih, dan persatuan yang tetap hidup dan bermakna dalam konteks Kekristenan masyarakat Bassesangtempe’ hari ini. Kata kunci: Bara’ Sipi’, Banua Todolo, simbol, teologi, budaya Toraja, Bassesangtempe’, kekristenan, Mircea Eliade. ABSTRACT Erik Bondang. 2025. A Theological Study on the Symbol of Bara’ Sipi’ in Banua Todolo and Its Relevance to the Life of the Bassesangtempe’ Community. This study aims to explore the theological meaning of the Bara’ Sipi’ symbol in Banua Todolo as a traditional ancestral house of the Bassesangtempe’ community and to examine its relevance to the social and spiritual life of the people. Bara’ Sipi’ is a wooden component placed beneath the roof ridge that serves both as a structural connector and a place to store kayu rangke (buffalo horns) from the Rambu Solo’ ritual. This symbol carries not only architectural and cultural significance but also deep spiritual and theological values. This research employs a qualitative descriptive approach using in-depth interviews with five key informants, including traditional leaders, community members, and a local pastor. The findings reveal that Bara’ Sipi’ represents a bond of family unity and love through sacrifice, resonating with Christian values. From Mircea Eliade’s perspective, Bara’ Sipi’ functions as a symbol that bridges human and divine realities, serving as a spiritual medium within familial and communal relationships. Moreover, the transition of materials from bamboo to Dutch timber and the application of modern tools reflect the local culture’s adaptability while preserving its spiritual essence. This symbol becomes a bridge between ancestral traditions and Christian faith, remaining relevant in shaping contemporary family spirituality rooted in unity and compassion. Thus, Bara’ Sipi’ is not only part of cultural architectural heritage but also a living symbol of faith, love, and familial unity that continues to hold meaning in the Christian context of the Bassesangtempe’ people today. Keywords: Bara’ Sipi’, Banua Todolo, symbol, theology, Toraja culture, Bassesangtempe’, Christianity, Mircea Eliade.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: Andarias Manting
Date Deposited: 20 Aug 2025 12:03
Last Modified: 20 Aug 2025 12:03
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/5024

Actions (login required)

View Item View Item