Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perempuan tidak Mendapat Peran sebagai Pemangku Adat dalam Budaya Toraja di Kecamatan Rinding Allo Kabupaten Toraja Utara

Samaa, Hasniati (2016) Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perempuan tidak Mendapat Peran sebagai Pemangku Adat dalam Budaya Toraja di Kecamatan Rinding Allo Kabupaten Toraja Utara. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
hasniati_hd.docx

Download (18kB)
[img] Text
hasniati_kp.docx

Download (13kB)
[img] Text
hasniati_bab_1.docx

Download (13kB)
[img] Text
hasniati_bab_2.docx

Download (25kB)
[img] Text
hasniati_bab_3.docx
Restricted to Repository staff only

Download (19kB) | Request a copy
[img] Text
hasniati_bab_4.docx
Restricted to Repository staff only

Download (43kB) | Request a copy
[img] Text
hasniati_bab_5.docx

Download (6kB)
[img] Text
hasniati_dp.docx

Download (8kB)
[img] Text
hasniati_lp.docx

Download (9kB)
[img] Text
hasniati_cv.pdf

Download (191kB)

Abstract

Hasniati Samaa (20123516). Menyusun skripsi pada tahun 2016 dengan judul “Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perempuan Tidak Mendapat Peran Sebagai Pemangku Adat Dalam Budaya Toraja Di Kecamatan Rindingallo Kabupaten Toraja Utara”. Dibawah bimbingan Pdt. Drs. Daud Sangka’ P., M.Si sebagai pembimbing 1 dan Alfrida L. Membala, M.Pd.K sebagai pembimbing II. Tulisan karya ilmiah ini dilatar belakangi oleh rasa penarasan penulis tentang faktor penyebab perempuan tidak berperan sebagai pemangku adat. Pada bagian ini penulis memaparkan alasan memilih topik ini, yakni karena penulis menganggap seorang perempuan juga memiliki talenta untuk menjadi pemimpin dalam masyarakat karena itu skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perempuan tidak mendapat peran sebagai pemangku adat di kecamatan Rindingallo. Pada bagian selanjutnya penulis menguraikan tentang kepemimpinan secara umum, tentang kepemimpinan laki-laki dan perempuan yang menunjukkan adanya perbedaan gaya kepemimpinan namun keduanya memiliki potensi sebagai pemimpin. Dalam setiap wilayah masyarakat tradisional memiliki gaya kepemimpinan tersendiri yang tentunya berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. Demikian halnya dengan masyarakat di Rindingallo memiliki ciri khas kepemimpinan tradisional yang pengangkatan pemimpin adatnya didasarkan pada kamanarangan, kasugiran, kabaranian dan tana ’ namun dari semua itu yang paling mendasar adalah kakinaan seperti kepemimpinan masyarakat Toraja pada umumnya. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu dengan kepustakaan, observasi dan wawancara. Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Rindingallo kabupaten Toraja Utara memberikan penjelasan bahwa yang menjadi faktor penyebab perempuan tidak berperan sebagai pemangku adat adalah faktor budaya. Masyarakat setempat masih menganut budaya patriarkhal dalam sistim kepemimpinan tradisional. Masyarakat di Rindingallo hendaknya memperbaharui paradigma lama yang menganggap perempuan tidak layak diangkat sebagai pemimpin dan seharusnya melihat dan menjadikan contoh daerah lain di Toraja dimana terdapat perempuan yang berperan sebagai pemangku adat.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Depositing User: mahasiswa mahasiswa
Date Deposited: 24 Mar 2024 12:05
Last Modified: 30 Jul 2024 09:39
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/409

Actions (login required)

View Item View Item