Pente, Mersi (2006) Eksistensi Roh-Roh: Suatu Tinjauan Sosiologis Teologis tentang Pengaruh Roh-roh terhadap Kehidupan Warga Jemaat Tallung Penanian. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
mersi_hd.doc Download (303kB) |
|
Text
mersi_kp.doc Download (46kB) |
|
Text
mersi_bab_1.doc Download (33kB) |
|
Text
mersi_bab_2.doc Download (237kB) |
|
Text
mersi_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (259kB) | Request a copy |
|
Text
mersi_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (779kB) | Request a copy |
|
Text
mersi_bab_5.doc Download (9kB) |
|
Text
mersi_dp.doc Download (15kB) |
Abstract
Mersi Pente, 2006 Rk • Teologis Tentang' Pencarian h S°h‘roh ~ Suatu Tinjauan Sosiologis - Tallung Penanian Skrin<j ini r rC?h TerhadaP Kehidupan Warga Jemaat meraih oelar «sariano Ps . ni d,aJukan untuk memenuhi satu persyaratan (STAKN)Tora5’ <S1> Pada Sekolah Tin"' A9ama Krlsten .^aran Kristen masuk, penduduk di beberapa daerah di t- eJni sua^u keyakinan bahwa di sekitar lingkungannya terdapat sesuatu kebenaran yang sifatnya irrasional (supra-natural). Dan pemahamannya bahwa setiap apa yang berada di lingkungan alam sekitarnya terdapat kuasa-kuasa yang dapat memberikan manfaat, tetapi juga dapat merusak. Pemahaman dan keyakinan seperti ini kemudian dikenal dengan istilah “Agama Suku” Berdasarkan pengalaman masyarakat Toraja (budaya Toraja) keberadaan “roh-roh” di alam lingkungan sekitar masyarakat Toraja dapat berbentuk apa yang ada dalam keseharian dan dapat juga berwujud sesuatu yang bentuknya tidak biasa dilihat dalam kesehariannya. “Roh-roh” bisa memberikan manfaat bagi kehidupan, jika diperlakukan sebagaimana yang diinginkannya. Tetapi sebaliknya "roh-roh” juga dapat membawa bencana atau malapetaka, bila diperlakukan tidak sesuai dengan keinginannya. Sehingga keberadaannya sebagai ancaman yang melahirkan kekuatiran dan ketakutan. Pandangan Alkitabiah tentang keberadaan “roh-roh” dunia adalah kehendak Allah dan menjadi “alat” Allah. Tidak semua “roh-roh” selalu bersifat jahat, ada juga yang bersifat baik. “Roh-roh” di dunia ditekankan pada keberadaan dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Dalam Alkitab mengatakan “Janganlah ada padamu allah lain dihadapan-Ku” (Kel. 20:3) dan “...Kasihilah Tuhan, Aliahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dan dengan segenap akal budimu” (Mat. 22:37). Perintah ini jelas bahwa “keberadaan “roh-roh” dunia bukan untuk diperallahkan karena pengaruh dalam kehidupan manusia. Warga jemaat merupakan manusia yang ambivalen, sadar bahwa harus meyakini hanya ada satu Allah, Allah yang hidup dan yang berkuasa. Tetapi di saat yang sama karena keyakinan yang mempengaruhi tingkah laku dan pola pikir, mempercayai juga bahwa “roh-roh” di dunia memiliki kekuasaan yang dapat mendatangkan malapetaka maupun berkat. Data penelitian lapangan menunjukkan bahwa keberadaan “roh-roh” diyakini warga jemaat bahwa memang ada di sekitar lingkungan alam sekitarnya, sehingga mempengaruhi kehidupan terutama eksistensi warga jemaat untuk mengaktualisasikan diri dalam persekutuan. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa eksistensi warga jemaat dalam bersekutu, bersaksi dan melayani sangat dipengaruhi oleh keyakinannya atas keberadaan “roh-roh” dunia yang berada di alam lingkungan sekitar warga jemaat.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | Entri Data |
Date Deposited: | 21 Nov 2024 19:21 |
Last Modified: | 21 Nov 2024 19:21 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3277 |
Actions (login required)
View Item |