Berdamai dengan Alam: suatu Tinjauan Teologis-Etis tentang Perdamaian Manusia dengan Alam Semesta dan Implikasinya bagi Gereja untuk Melestarikan Lingkungan Hidup

Balik, Yulianus Rubak (2009) Berdamai dengan Alam: suatu Tinjauan Teologis-Etis tentang Perdamaian Manusia dengan Alam Semesta dan Implikasinya bagi Gereja untuk Melestarikan Lingkungan Hidup. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
yulianus_hd.doc

Download (315kB)
[img] Text
yulianus_kp.doc

Download (72kB)
[img] Text
yulianus_bab_1.doc

Download (71kB)
[img] Text
yulianus_bab_2.doc

Download (458kB)
[img] Text
yulianus_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (217kB) | Request a copy
[img] Text
yulianus_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (17kB) | Request a copy
[img] Text
yulianus_dp.doc

Download (47kB)
[img] Text
yulianus_cv.doc

Download (21kB)

Abstract

Skripsi ini diberi judul “Berdamai dengan alam”, dengan subjudul “suatu tinjauan teologis-etis tentang perdamaian manusia dengan alam semesta dan implikasinya bagi gereja untuk melestarikan lingkungan hidup”. Penulisan skripsi dengan judul tersebut terinspirasi oleh semboyan gerakan Green Peace, yaitu: “Jika pohon terakhir telah tumbang, sungai terakhir telah tercemar, ikan terakhir telah ditangkap, maka manusia akan sadar bahwa uang bukan segala-galanya” (www.greenpeace.org). Suatu kenyataan bahwa planet bumi yang merupakan tempat tinggal keluarga besar makhluk hidup sedang menuju ambang kehancuran. Ekosistem dalam dunia ini pada tempat-tempat tertentuh sudah rusak dan terancam punah. Pencemaran lingkungan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia (air, udara, tanah). Maraknya tekhnologi dan proses industrialisasi dengan alasan pembangunan yang menggiring manusia pada pola-pola hidup mewah dan konsumtif. Ketika terjadi disharmonisasi antara manusia dan alam semesta, maka manusia harus sadar apa tanggung jawab iman sebagai sebuah keprihatinan, kepedulian dan juga pertanggungjawaban iman kepada Allah. Mampukah manusia menyatakan apa yang disaksikan oleh nabi Yesaya: “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya (Yesaya 11: 6-9)”.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 19 Nov 2024 10:51
Last Modified: 19 Nov 2024 10:51
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3222

Actions (login required)

View Item View Item