Remaja Pekerja Seks Komersial: Tinjauan Teologis-Etis Mengenai Faktor-Faktor yang Menyebabkan Remaja Kristen Usia 15-18 Tahun Bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial di Kota Palopo

Fema, Fema (2011) Remaja Pekerja Seks Komersial: Tinjauan Teologis-Etis Mengenai Faktor-Faktor yang Menyebabkan Remaja Kristen Usia 15-18 Tahun Bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial di Kota Palopo. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
fema_hd.doc

Download (133kB)
[img] Text
fema_kp.doc

Download (63kB)
[img] Text
fema_bab_1.doc

Download (123kB)
[img] Text
fema_bab_2.doc

Download (342kB)
[img] Text
fema_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (105kB) | Request a copy
[img] Text
fema_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (144kB) | Request a copy
[img] Text
fema_bab_5.doc

Download (30kB)
[img] Text
fema_dp.doc

Download (67kB)
[img] Text
fema_cv.doc

Download (5kB)

Abstract

FEMA, 2011 Remaja Pekerja Seks Komersial, Suatu Tinjauan Teologis Etis Tentang Faktor-Faktor yang Menyebabkan Remaja Kristen Usia 15-18 tahun Bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial di Kota Palopo. Mengkaji Faktor-Faktor yang menyebabkan remaja bekerja sebagai pekerja seks komersial di Kota Palopo, yang narasumber adalah 8 orang remaja Kristen di Kota Palopo. Setelah melakukan penelitian lapangan, yaitu dengan metode penelitian yang bersifat kualitatif dengan teknik observasi dan interview/ wawancara maka peneliti memperoleh data bahwa remaja yang bekerja sebagai pekerja seks komersial tidak disebabkan hal oleh satu faktor tetapi didasarkan oleh beberapa faktor yang datang dari dalam lingkungan remaja itu sendiri (keluarga) dan lingkungan dari luar remaja (lingkungan pergaulan). Faktor yang datang dari keluarga menurut penuturan beberapa responden, pengaulan mereka yang dibatasi dan merasa terkekang. Faktor kedua datangnya dari lingkungan pergaulan, karena lingkungan pergaulan mereka yang tidak mendukung ini, membawa remaja untuk tegun kepada hal-hal yang tidak diinginkan seperti seks bebas dan lain sebagainya. Kemudian cara membangun hubungan dengan lawan jenis (berpacaran) yang salah, di awali dengan cara berpacaran yang salah ini, remaja mengungkapkan kasih sayangnya kepada pasanganya dengan memberikan hal yang berharga pada diri remaja. Dan yang terakhir ialah pelampiasan diri karena mereka disakiti oleh pasangan dan sudah terlanjur melakukan hubungan seks bebas, mereka akhirnya mengambil jalan pintas untuk melakukan hal-hal yang salah seperti menjadi pekerja seks komersial. Jadi kesimpulan yang penulis tarik dari penelitian ini yaitu remaja usia 15-18 yang terjun ke dunia prostitusi di Kota Palopo berawal dari faktor keluarga, pergaulan teman sebaya, cara membangun hubungan dengan lawan jenis (berpacaran) yang salah, sehingga sampai kepada pelampiasan diri yang berakibat fatal bagi remaja itu sendiri.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 14 Nov 2024 08:55
Last Modified: 14 Nov 2024 08:55
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3140

Actions (login required)

View Item View Item