Susanti, Restu (2019) Tata Ibadah Hari Minggu: Studi Tata Ibadah Hari Minggu Gereja Toraja dan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdl) serta Dampaknya terhadap Kehidupan Berjemaat. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
restu_skpp.doc Download (78kB) |
|
Text
restu_hd.doc Download (107kB) |
|
Text
restu_kp.doc Download (76kB) |
|
Text
restu_bab_1.doc Download (135kB) |
|
Text
restu_bab_2.doc Download (659kB) |
|
Text
restu_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (121kB) | Request a copy |
|
Text
restu_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (184kB) | Request a copy |
|
Text
restu_bab_5.doc Download (27kB) |
|
Text
restu_dp.doc Download (30kB) |
|
Text
restu_cv.doc Download (33kB) |
Abstract
Penulisan karya ini, dilatarbelakangi dengan adanya tata ibadah hari Minggu yang berbeda yaitu tata ibadah Gereja Toraja dan tata ibadah Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdl) dengan pelaksanaan yang berbeda pula. Di mana penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan mendasar pelaksanan tata ibadah Gereja Toraja dan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdl) serta dampaknya terhadap kehidupan berjemaat, dengan melakukan penelitian di Gereja Toraja Jemaat Rantepao dan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdl) Bukit Sion Rantepao. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara kepada 20 responden, masing-masing gereja 10 responden yang dipilih penulis untuk mewakili jemaat sebagai informan dan observasi langsung. Berdasarkan hasil penelitian, mengenai pelaksanaan tata ibadah hari Minggu di Gereja Toraja Jemaat Rantepao, klasis Rantepao dan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdl) Bukit Sion Rantepao serta dampaknya bagi kehidupan berjemaat, penulis memperoleh data bahwa perbedaaan mendasar pelaksanaan tata ibadah Gereja Toraja dan GPdl adalah mengenai dogma atau ajaran dan bentuk organisasi gereja, yang kemudian menjadikan bentuk dan pelaksanaan tata ibadah sangat berbeda. Kemudian penulis memperoleh dua pendapat mengenai dampak pelaksanaan tata ibadah, ada yang berpendapat bahwa pelaksanaan tata ibadah hari Minggu telah dilaksanakan dengan tertib dan teratur sehingga memberikan dampak bagi warga jemaat tersebut tetapi ada juga yang berpendapat bahwa pelaksanaan tata ibadah hari Minggu belum dilaksanakan secara tertib dan teratur, dan belum memberikan dampak apa-apa sebab tata ibadah masih dianggap sebagai rutinitas. ABSTRACT The background of this study is the difference of Sunday worship arrangement and implementation at Gereja Toraja and Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdl). The aim of this study is to describe the implementation basic difference of worship arrangement between the two churches and its impact in church life. This study was conducted at Gereja Toraja Jemaat Rantepao and Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdl) Bukit Sion Rantepao using qualitative method by interviewing 10 respondent from each church. as an informant and direct observation. Based on the result of the study the writers concluded that the fundamental difference between two churches are dogma or doctrine and the form of church organization. Then writers found two different statements regarding to the impact of worship arrangement; It has been carried out regularly but there are also those who argue that everything is done only as a routine.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 13 Nov 2024 18:42 |
Last Modified: | 13 Nov 2024 18:42 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3124 |
Actions (login required)
View Item |