Bertumbuh dan Berbuah: suatu Studi Teologis-Dogmatis tentang Makna Peneguhan Sidi dalam Gereja Toraja Jemaat Karassik Klasis Rantepao

Harmaksi, Harmaksi (2006) Bertumbuh dan Berbuah: suatu Studi Teologis-Dogmatis tentang Makna Peneguhan Sidi dalam Gereja Toraja Jemaat Karassik Klasis Rantepao. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
harmaksi_hd.doc

Download (167kB)
[img] Text
harmaksi_kp.doc

Download (65kB)
[img] Text
harmaksi_bab_1.doc

Download (47kB)
[img] Text
harmaksi_bab_2.doc

Download (292kB)
[img] Text
harmaksi_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (254kB) | Request a copy
[img] Text
harmaksi_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (23kB) | Request a copy
[img] Text
harmaksi_dp.doc

Download (33kB)
[img] Text
harmaksi_lp.doc

Download (7kB)
[img] Text
harmaksi_cv.doc

Download (9kB)

Abstract

Diusahakannya tulisan ini bermula ketika penulis belajar mengenali pelayanan jemaat, baik pada waktu melaksanakan orientasi dan KKL, maupun pada saat berdiskusi dengan rekan-rekan mahasiswa mengenai apakah peneguhan sidi itu alkitabiah atau tidak, dan apakah itu mutlak dilalui oleh seseorang sebelum mengikuti perjamuan kudus. Kurangnya pemahaman tentang peneguhan sidi, maka ada warga jemaat yang kurang mengindahkan katekisasi. Seolah-olah bagi mereka peneguhan sidi lebih penting daripada katekisasi. Peneguhan sidi adalah kunci untuk dapat menjadi anggota gereja penuh. Dengan adanya pemahaman yang demikian, maka peneguhan sidi dilalui hanya karena ingin mendapatkan pelayanan dari gereja dan hanya karena ingin memperoleh hak dalam gereja. Ada juga yang memahami peneguhan sidi adalah suatu formalitas gereja yang tidak mutlak untuk dilalui karena yang penting untuk dimiliki adalah iman yang sungguh-sungguh, dan iman adalah urusan manusia itu sendiri dengan Allah. Selain itu ada juga yang memahami bahwa dengan adanya peneguhan sidi, gereja seolah-olah membatasi umat Allah untuk dapat menghadiri undangan-Nya pada perayaan sakramen perjamuan kudus. Mereka beranggapan bahwa kalau peneguhan sidi adalah pendewasaan iman, yang harus dimiliki untuk dapat mengambil bagian dalam perjamuan kudus, maka itu tidak logis bagi orang yang disidi kilat (karena kebutuhannya mendesak), yang hanya memperoleh pembekalan iman Kristen dalam jangka satu hari saja, lalu dianggap dewasa. Sedangkan bagi orang yang telah mengikuti pelajaran katekisasi, namun belum sempat mengikuti peneguhan sidi, tetapi berkerinduan untuk mau ikut dalam perjamuan kudus, gereja belum mengizinkan untuk ikut dalam perayaan tersebut. Berdasarkan pergumulan-pergumulan di atas, penulis mencoba mencari tahu makna peneguhan sidi dengan berorientasi pada salah satu jemaat dalam Gereja Toraja sebagai gereja yang bercirikan Calvinis, yaitu di Jemaat Karassik, dengan mengadakan penelitian pustaka dan wawancara baik kepada warga jemaat maupun kepada Majelis Gereja Toraja secara umum, dan secara khusus dalam Jemaat Karassik. Alasan penulis menjadikan Jemaat Karassik sebagai tempat perbandingan adalah karena mengingat pelayanan Gereja Toraja yang tidak mungkin dijangkau secara keseluruhan karena luasnya daerah pelayanan, dan juga karena Jemaat Karassik adalah salah satu jemaat yang sudah berdiri sendiri sebagai suatu persekutuan orang-orang percaya, Dalam skripsi ini dibahas tentang arti peneguhan sidi, latar belakang munculnya peneguhan sidi dalam gereja serta pemahaman-pemahaman mengenai peneguhan sidi oleh gereja dan beberapa teolog. Dari hasil penelitian, maka penulis menarik kesimpulan bahwa peneguhan sidi dalam Jemaat Karassik, apakah itu sebagai syarat untuk dapat menjadi anggota gereja penuh atau sebagai syarat untuk mendapatkan hak dari gereja, dan atau sebagai syarat untuk dapat ikut ambil bagian dalam perayaan perjamuan kudus, adalah hal yang tidak perlu dipertentangkan karena hal itu hanyalah refleksi teologis terhadap arti dan makna peneguhan sidi itu sendiri. Peneguhan sidi itu sangat alkitabiah dan merupakan suatu karunia dari Tuhan sebagai suatu tindak tanggap manusia kepada Allah bahwa mereka akan berjanji untuk tetap setia dan bertangung jawab kepada Firman dan janji-Nya, dan juga merupakan suatu kesaksian bahwa mereka dengan sungguh-sungguh mengetahui serta mengenal keberimanan mereka sebagai orang Kristen dewasa dan bertanggung jawab serta sebagai pengikut Kristus melalui pengakuannya di hadapan Allah dan jemaat-Nya.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 12 Nov 2024 15:35
Last Modified: 12 Nov 2024 15:35
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3094

Actions (login required)

View Item View Item