Bernike, Pebi (2016) Alkitabku, Guruku: Kajian Hermeneutik Surat 2 Timotius 3:15-17 bagi Guru Pendidikan Agama Kristen Masa Kini. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
pebi_hd.doc Download (178kB) |
|
Text
pebi_kp.doc Download (65kB) |
|
Text
pebi_bab_1.doc Download (103kB) |
|
Text
pebi_bab_2.doc Download (235kB) |
|
Text
pebi_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (361kB) | Request a copy |
|
Text
pebi_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (14kB) | Request a copy |
|
Text
pebi_cv.doc Download (27kB) |
Abstract
Pebi Bernike. Judul Skripsi Alkitabku, Guruku, dengan Sub Judul Kajian Hermeneutik Surat 2 Timotius 3:15-17 bagi Guru Pendidikan Agama Kristen Masa Kini. Dibimbing oleh Dr. Agustinus Ruben, M.Th. selaku pembimbig satu, dan Salmon Pamantung, M.Th. selaku pembimbing dua. Alkitab adalah sumber pengajaran yang pertama dan yang terutama. Hal ini disebabkan karena Alkitab adalah Firman Allah, dan dapat memperkenalkan pribadi Allah bagi para pembacanya. Alkitab memberikan petunjuk bagi setiap orang dalam melaksanakan tugasnya, salah satunya adalah pribadi guru Pendidikan Agama Kristen. Pemikiran ini yang sekilas tergambar dalam Surat 2 Timotius 3:15-17, yakni Alkitab sebagai sumber utama pengajaran dan fungsi konseling yang harus ditunaikan oleh guru Pendidikan Agama Kristen. Secara khusus pada ungkapan “Kitab Suci” dan “Segala Tulisan” yang lebih menekankan pada otoritas Alkitab dalam pengajaran. Dalam menyelidiki dan mengkaji makna dari Surat 2 Timotius, maka digunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis literatur atau studi pustaka. “Kitab Suci” (iepa ypappara) dan “Segala Tulisan” (itaaa ypaupif) mengarah kepada keseluruhan dari Alkitab yang masuk dalam kanon. Artinya, baik Peijanjian Lama maupun Perjanjian Baru merupakan Firman Allah yang diilhamkan sendiri oleh Allah yang berfungsi untuk mengajar, memperbaiki kelakuan, dan mengarahkan pada kebenaran. Seorang guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadikan Alkitab sebagai landasan utama pengajarannya. Akan tetapi, sebelum mengajarkannya, seorang guru Pendidikan Agama Kristen perlu meyakini, memahami dan menghidupi isi dari Alkitab. Begitu pun dalam dunia konseling, guru menjadikan Alkitab untuk menuntun peserta didik yang mengalami masalah untuk menemukan dan menyelesaikan masalahnya, serta mengantarkan mereka untuk meyakini, memahami, dan menghidupi isi dari Alkitab.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 08 Nov 2024 13:09 |
Last Modified: | 08 Nov 2024 13:09 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3054 |
Actions (login required)
View Item |