Banci dan Kerajaan Allah: Kajiian Eksegetis tentang Banci dan Kerajaan Allah dalam Kitab 1 Korintus 6:9-10 dan Implikasi Teologi terhadap Keberadaan Banci pada Masa Kini

Tambing, Rya Nirmala (2013) Banci dan Kerajaan Allah: Kajiian Eksegetis tentang Banci dan Kerajaan Allah dalam Kitab 1 Korintus 6:9-10 dan Implikasi Teologi terhadap Keberadaan Banci pada Masa Kini. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
rya_hd.doc

Download (157kB)
[img] Text
rya_kp.doc

Download (52kB)
[img] Text
rya_bab_1.doc

Download (108kB)
[img] Text
rya_bab_2.doc

Download (329kB)
[img] Text
rya_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (252kB) | Request a copy
[img] Text
rya_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (117kB) | Request a copy
[img] Text
rya_bab_5.doc

Download (24kB)
[img] Text
rya_dp.doc

Download (32kB)
[img] Text
rya_cv.doc

Download (43kB)

Abstract

Rya Nirmala Tambing, menulis skripsi dengan judul Kerajaan Allah dan Banci, dengan sub judul Kajian Hermeneutika Tentang Kedudukan Banci dalam Kerajaan Allah Berdasarkan Surat 1 Korintus 6:9-10 dan Implikasi Teologis Terhadap Keberadaan Banci. Penelitian ini memperjelas makna dari pernyataan tentang banci yang tidak akan mandapat bagian dalam Kerajaan Allah berdasarkan surat 1 Korintus 6:9-10. Topik ini menarik bagi penulis karena dalam kenyataan ada juga golongan banci yang aktif dalam kegiatan gereja. Berdasarkan masalah tersebut maka tujuaan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa sebenarnya makna banci dan kedudukannya dalam Kerajaan Allah. Hasil kajian dan analisis dari surat 1 Korintus 6:9-10, masuknya banci dalam daftar orang-orang berdosa dalam teks ini diakibatkan oleh pandangan hidup orang Korintus yang mengatakan bahwa laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan laki-laki lebih superior dari pada laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan wanita. Korintus adalah kota metropolitan pada saat itu, sebagai pusat perdagangan Korintus banyak dihuni oleh bangsa-bangsa lain di luar Korintus seperti Yunani dan Pelopenesus. Jadi percampuran budayapun tidak dapat terelakan. Budaya yang dianut oleh orang Korintus adalah budaya helenis, percampuran budaya yang terjadi di Korintus membuat masyarakatnya hidup dalam berbagai bentuk penyembahan berhala. Dalam penyembahan kepada dewa dan dewi merekapun tidak segan-segan untuk melakukan hubungan seksual dengan para pelacur suci yang ditempatkan di kuil-kuil baal. Hal inilah yang membuat Paulus memasukkan banci ke dalam daftar orang-orang berdosa yang tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah pada surat 1 Korintus 6:9-10. Kerajaan Allah adalah Kerajaan yang dipimpin langsung oleh Allah yang disebut Bapa, tentunya sebagai Raja Allah tidak pernah membatasi untuk siapa Kerajaan Allah itu. Kerajaan Allah adalah anugrah Allah yang tidak pernah memandang derajat dan jenis kelamin manusia siapa saja berhak atasnya termasuk banci asal saja mereka tidak melakukan dosa seksual dan hidup sesuai kehendak Tuhan. Berdasarkan hasil kajian dan analisis dari surat 1 Korintus 6:9-10 dapat disimpulkan bahwa banci menurut Paulus adalah laki-laki yang melakukan hubungan seks sesama jenis dan orang-orang seperti inilah yang tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 06 Nov 2024 09:28
Last Modified: 06 Nov 2024 09:28
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2990

Actions (login required)

View Item View Item