Padang, Maya Poni (2021) Ma'tammu: Kajian Teologis tentang Makna Ma’panammu dan Implikasinya dalam Membangun Keluarga yang Harmonis di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Tongkonan Layuk Sipai Klasis Malimbong. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.
Text
maya_skpp.doc Download (19kB) |
|
Text
maya_hd.doc Download (140kB) |
|
Text
maya_kp.doc Download (79kB) |
|
Text
maya_bab_1.doc Download (62kB) |
|
Text
maya_bab_2.doc Download (176kB) |
|
Text
maya_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (41kB) | Request a copy |
|
Text
maya_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (121kB) | Request a copy |
|
Text
maya_bab_5.doc Download (17kB) |
|
Text
maya_dp.doc Download (22kB) |
|
Text
maya_lp.doc Download (113kB) |
|
Text
maya_cv.doc Download (38kB) |
Abstract
ABSTRAK Maya Poni Padang (2320175457) menulis skripsi tentang “Kajian Teologis tentang MaknaMa’panammu dan Implikasinya dalam Membangun Keluarga yang Harmonis di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Tongkonan Layuk Sipai Klasis Malimbong”, yang diajukan kepada Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja. Dalam memilih topik ini, berdasarkan pengalaman penulis melihat secara langsung tentang Ma’panammu yang biasa dilakukan di Desa Sipai, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa ketika acara pernikahan telah selesai. Sehingga penulis ingin mengetahui lebih apa makna yang terkandung dalam Budaya Ma ’panammu. Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data sehubungan dengan topik diatas, maka penulis melaksanakan penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan cara observasi dan wawancara dengan para tokoh adat dan tua-tua masyarakat di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Tongkonan Layuk Sipai. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentang makna Budaya Ma ’panammu ialah tentang kasih bentuk sukacita Kaparannuan dan menjadi ikatan bagi keluarga yang baru itu dan juga sebagai tanda bahwa mereka telah diterima dalam keluarga mereka satu sama lain. Ma’panammu dilakukan untuk mengikat janji diantara kedua mempelai, yang walaupun telah selesai pemberkatan nikah di Gereja namun tetap di laksanakan Ma’panammu tersebut. Dengan maksud bahwa kebiasaan atau tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan didalam keluarga, mempertahankan nilai-nilai kebersamaan dan kasih didalam rumpun keluarga besar atau kekeluargaan. Pelaksanaan Ma ’panammu ini menjadi bentuk ungkapan syukur keluarga bahwa kelak rumah tangga yang baru itu akan merasakan atau mengalami keharmonisan dalam rumah tangga mereka yang telah dipersatukan dalam Kristus. Rasa saling menghargai dalam keluarga, gereja dan masyarakat itulah yang di junjung tinggi oleh masyarakat. Sehingga budaya ini sangat penting untuk terus dilestarikan dan dijadikan motivasi oleh keluarga. Kata kunci: Ma’panammu, Rambu Tuka’, pernikahan, makna.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 03 Oct 2024 08:37 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 08:37 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2571 |
Actions (login required)
View Item |