Tanggungjawab Guru Sekolah Minggu dalam Meningkatkan Kehidupan Beriman Remaja di Gereja Toraja Jemaat Imanuel Baebunta Klasis Rongkong Sabbang Baebunta

Theresia, Fangia (2018) Tanggungjawab Guru Sekolah Minggu dalam Meningkatkan Kehidupan Beriman Remaja di Gereja Toraja Jemaat Imanuel Baebunta Klasis Rongkong Sabbang Baebunta. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
fangia_hd.doc

Download (223kB)
[img] Text
fangia_kp.doc

Download (89kB)
[img] Text
fangia_bab_1.doc

Download (48kB)
[img] Text
fangia_bab_2.doc

Download (138kB)
[img] Text
fangia_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (20kB) | Request a copy
[img] Text
fangia_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (287kB) | Request a copy
[img] Text
fangia_bab_5.doc

Download (90kB)
[img] Text
fangia_dp.doc

Download (27kB)
[img] Text
fangia_lp.doc

Download (1MB)
[img] Text
fangia_cv.pdf

Download (317kB)

Abstract

ABSTRAK Fangia Theresia, NIRM 1020143926, Tahun 2019. Menyusun skripsi dengan judul “Tanggung Jawab Guru Sekolah Minggu Dalam Meningkatkan Kehidupan Beriman Remaja Di Jemaat Imanuel Klasis Rongkong Sabbang Baebunta”. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan bentuk- bentuk tanggung jawab guru Sekolah Minggu dalam meningkatkan kehidupan beriman remaja. Tanggung jawab guru Sekolah Minggu adalah kewajiban yang harus ditanggung dan dijalankan oleh seorang guru Sekolah Minggu dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar, pembimbing dan pendidik bagi anak- anak Sekolah Minggu, sehingga anak-anak dapat mengalami pertumbuhan rohani yang diharapkan. Ketika guru Sekolah Minggu tidak melaksanakan tanggung jawabnya dalam membina dan memotivasi anak-anak Sekolah Minggu, hal ini menyebabkan anak kurang memiliki keinginan untuk bertumbuh dalam kehidupan rohani dan memiliki sikap yang tidak terpuji. Hal ini yang kemudian menjadi bahan pemikiran penulis untuk melihat bagaimana pelaksanaan tanggung jawab yang dilakukan oleh guru- guru Sekolah Minggu di Gereja Toraja Jemaat Imanuel Baebunta dalam rangka menolong pertumbuhan rohani anak. Dalam merampung penulisan ini, metode yang digunakan oleh Penulis adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan observasi, wawancara dan analisis. Jumlah narasumber yang diteliti adalah tiga orang guru Sekolah Minggu dan tiga anak Sekolah Minggu Gereja Toraja Jemaat Imanuel Baebunta. Hasil wawancara dari setiap narasumber yang kemudian membantu Penulis untuk menganalisis. Dari hasil penelitian, membuktikan bahwa guru Sekolah Minggu di Gereja Toraja Jemaat Imanuel Baebunta belum sepenuhnya bertanggung jawab terhadap tugas mereka sebagai guru Sekolah Minggu yang seharusnya dapat menolong anak-anak untuk memahami Firman Tuhan benar dengan benar, sehingga dapat mengalami pertumbuhan dengan baik. Tanggung jawab guru Sekolah Minggu tidak hanya sekedar sebagai pengajar yang hanya menceritakan cerita yang sudah di susun dalam pedoman Sekolah Minggu tetapi lebih dari itu, guru Sekolah Minggu harus menjadi pemimpin, pendidik, gembala, motivator, pemberita Injil, penasihat, pendoa dan teladan bagi anak- anak Sekolah Minggu. Melihat hal tersebut, maka guru Sekolah Minggu diharapkan untuk tidak melalaikan tanggung jawabnya dan memperhatikan setiap kebutuhan yang diperlukan oleh anak-anak untuk bertumbuh secara rohani.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 22 Jul 2024 19:46
Last Modified: 26 Jul 2024 10:55
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1787

Actions (login required)

View Item View Item