Banni, Yustati (2018) Studi Kasus Pelayanan Konseling oleh Majelis terhadap Orang yang Berduka setelah Pemakaman di GEPSULTRA Jemaat Rubia. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
yustati_hd.doc Download (1MB) |
|
Text
yustati_kp.doc Download (63kB) |
|
Text
yustati_bab_1.doc Download (109kB) |
|
Text
yustati_bab_2.doc Download (799kB) |
|
Text
yustati_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (100kB) | Request a copy |
|
Text
yustati_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (111kB) | Request a copy |
|
Text
yustati_bab_5.doc Download (59kB) |
|
Text
yustati_dp.doc Download (19kB) |
|
Text
yustati_lp.doc Download (19kB) |
|
Text
yustati_cv.doc Download (46kB) |
Abstract
YUSTATI BANNI, Tahun 2018: dengan judul “Pelayanan Konseling oleh Majelis Gereja Kepada Orang yang Berduka Setelah Pemakaman Di GEPSULTRA Jemaat Rubia”. Kembali kenoleh kebelakang tujuan dari pada sebuah gereja adalah “memelihara dan mencari yang terhilang”, dalam hal tersebut maka salah satu cara efektif yang menjadi bagian dari pelayanan dari pada majelis gereja yaitu KONSELING. Konseling adalah hubungan timbal balik antara dua orang, ada konselor yang adalah orang yang dipercaya oleh konseli untuk mendengar pergumulan dan pada seorang konseli serta memberi masukan berupa saran-saran untuk pergumulan yang dihadapi, lalu konseli sendiri adalah orang yang sedang mengalami pergumulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelayanan konseling mejelis gereja kepada orang yang berduka di GEPSULTRA jemaat Rubia. Dalam hasil penelitian membuktikan bahwa pelayanan konseling oleh mejlis gereja kepada orang yang berduka di GEPSULTRA Jemaat Rubia, telah dilakukan namun kurang maksimal. Alasan seseorang larut dalam kesedihan karena kurangnya perhatian kepada mereka yang sedang mengalami per gumulan hidup., hal ini membuat orang yang beduka merasakan kekecewaan yang mendalam karena kurangnya perhatian melalui pelayanan konseling, memicu terjadi kekecewaan terhadap orang yang berduka karena pelayanan hanya dilakukan ketika orang sedang mengalami masalah saja menjadi lebih buruk karena orang yang berduka yang membutuhkan pendampingan dari orang lain tetapi tidak mendapatkan pada akhirnya juga merasakan kekecewaan terhadap Tuhan. Sehingga, di akhir tulisan ini penulis menyimpulkan bahwa majelis gereja seharusnya benar-benar memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab sebenarnya sebagai seomag majelis gereja, sehingga tidak ada lagi kekecewaan yang dirasakan yang berakibat buruk pada kehidupan bergereja seseorang karena tidak hanya kecewa kepada majelis gereja tetapi juga kecewa kepada Tuhan karena tidak ada yang memberi pengertian akan pergumulan yang dihadapi.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Depositing User: | mahasiswa mahasiswa |
Date Deposited: | 27 Jun 2024 17:20 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 08:56 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1570 |
Actions (login required)
View Item |