“Kajian Teologis Makna Budaya Barata dan Relevansinya bagi Pengembangan Kontekstualisasi Teologi di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Minanga

Nimar, Nimar (2020) “Kajian Teologis Makna Budaya Barata dan Relevansinya bagi Pengembangan Kontekstualisasi Teologi di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Minanga. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
nimar_hd.docx

Download (103kB)
[img] Text
nimar_kp.docx

Download (17kB)
[img] Text
nimar_bab_1.docx

Download (11kB)
[img] Text
nimar_bab_2.docx

Download (23kB)
[img] Text
nimar_bab_3.docx
Restricted to Repository staff only

Download (11kB) | Request a copy
[img] Text
nimar_bab_4.docx
Restricted to Repository staff only

Download (22kB) | Request a copy
[img] Text
nimar_bab_5.docx

Download (10kB)
[img] Text
nimar_dp.docx

Download (6kB)
[img] Text
nimar_lp.docx

Download (227kB)
[img] Text
nimar_cv.docx

Download (15kB)

Abstract

Nimar (2020154203), tahun 2020 menyusun skripsi dengan judul “ Kajian Teologis Makna Budaya Barata dan Relevansinya bagi Pengembangan Kontekstualisasi Teologi di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Minanga”. Di bawah bimbingan Bapak Oktoviandy Rantelino,M.Si dan Ibu Yanni Paembonan,M.Pd. Kebudayaan merupakan suatu kebiasan yang dilakukan oleh masyarakat dan dijadikan pedoman hidup karena diyakini memiliki makna yang dalam. Barata adalah kebiasaan dalam masyrakat Minanga yang dilakukan oleh orang tua terdahulu sebagai tanda perkabungan pada saat mengalami dukacita. Seiring dengan waktu masyarakat Minanga sudah banyak yang menganut agama Kristen akan tetapi masih ada beberapa orang Kristen melakukan budaya ini tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Melihat permasalahan diatas, penulis merasa terdorong untuk membahas topik ini dan mengkaji lebih jauh masalah tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif, dari penelitian lapangan, penulis mendapatkan informasi bahwa barata sebagai tanda perkabungan menyimpan makna yang sangat dalam yakni sebagai tanda kasih sayang, tanda penghormatan dan pepairangam bagi mendiang yang telah meninggal. Barata yang dilakukan oleh Kristen didasari oleh perkabungan yang dalam Alkitab yang dimaknai sebagai tanda cinta kasih dan penghargaan kepada mendiang dan tidak bertentangan dengan Injil sehingga barata boleh saja dilakukan. Adapun Tujuan Penelitian ini yang ingin dicapai dalam tulisan ini adalah menjelaskan makna barata agar masyarakat Minanga Khususnya jemaat Minanga dapat memahami makna barata tidak bertentangan dengan Injil dan boleh saja dilakukan. Pada akhir tulisan, penulis berharap bahwa setiap pembaca memperoleh informasi tentang makna barata sehingga budaya ini dapat memikirkan yang seharusnya dilakukan untuk menghindari masalah tersebut

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Depositing User: Andarias Manting
Date Deposited: 08 Apr 2024 19:50
Last Modified: 29 Jul 2024 14:46
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1029

Actions (login required)

View Item View Item