Laga', Nobertus (2019) Mantaa Duku': Tinjauan Sosiologis-Teologis tentang Makna Pembagian Daging Hewan Kurban dalam Tradisi Masyarakat Lembang Rantela’bi’ Kambisa. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
nobertus_pc_or.docx Download (6kB) |
|
Text
nobertus_bab_1.docx Download (31kB) |
|
Text
nobertus_bab_2.docx Download (49kB) |
|
Text
nobertus_bab_3.docx Restricted to Repository staff only Download (11kB) | Request a copy |
|
Text
nobertus_bab_4.docx Restricted to Repository staff only Download (28kB) | Request a copy |
|
Text
nobertus_bab_5.docx Download (8kB) |
|
Text
nobertus_dp.docx Download (7kB) |
|
Text
nobertus_lp.docx Download (175kB) |
Abstract
Nobertus Laga’ (2019). Menuliskan skripsi dengan judul “MANTAA DUKU' subjudul “Tinjauan Sosiologis-Teologis Tentang Makna Pembagian Daging Hewan Kurban Dalam Tradisi Masyarakat Lembang Rantela’bi' Kambisa”. Manusia tidak dapat hidup tanpa kebudayaan, karena kebudayaan adalah usaha manusia untuk memuliakan Allah. Manusia Kristen tidak memulai kebudayaan dari nol, melainkan hidup membarui dan menguduskannya. Mantaa duku ’ adalah budaya manusia Toraja yang sudah ada sejak dulu dan masih dipraktikkan sampai sekarang. Mantaa duku’ adalah proses pembagian daging kepada masyarakat dalam lingkungan pelaksanaan ritual. Pada zaman dahulu, di kalangan masyarakat Toraja ada kebiasaan membagi daging pada hajatan-hajatan tertentu. Nilai luhur yang mendasari ritual mantaa duku' ialah kerelaan berbagi milik, berbagi kehidupan, semangat kebersamaan, solidaritas komuniter, dan persatuan kekeluargaan. Bagi Aluk To Dolo, selain memiliki fungsi sosial, mantaa duku’ juga memiliki fungsi religius, yakni jamuan makan bersama dewa. Karena itu mantaa duku’ sama sekali tidak menimbulkan banyak masalah karena dilakukan dengan cara yang merata. Tetapi realitas kehidupan membuktikan secara khusus bagi masyarakat Lembang Rantela’bi’ Kambisa bahwa pemahaman atau makna asli yang terkandung dalam ritual mantaa duku' telali bergeser bahkan menimbulkan banyak masalah dalam masyarakat. Di Lembang Rantela’bi’ Kambisa proses mantaa duku ’ dipahami sebagai simbol stratifikasi sosial, dimana daging yang dibagi-bagikan menandakan adanya perbedaan antara penerima daging yang melembaga dalam sistem tana'. Juga dipahami sebagai simbol penghargaan, dimana pembagian daging dimaksudkan juga sebagai penghargaan kepada orang-orang yang berjasa dalam banyak hal terutama dalam kepemimpinan tondok. Serta dipahami sebagai simbol terima kasih, dimana pembagian daging dimaksudkan sebagai tanda terima kasih kepada orang banyak yang telah membantu. Penelitian ini adalah penelitian kebudayaan dengan metode kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara yang kemudian data yang diperoleh dianalisis. Dari hasil penelitian penulis melalui observasi dan wawancara kepada beberapa pihak dan setelah dianalisis ditemukan bahwa pemahaman atau makna mantaa duku ’ pada masa lalu dengan makna mantaa duku' yang sekarang telali berbeda, yang kemudian menimbulkan masalah ditengah-tengah masyarakat. Kata kunci: Aluk To Dolo, rambu solo ’, mantaa duku
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity |
Depositing User: | Andarias Manting |
Date Deposited: | 08 Apr 2024 19:54 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 14:46 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1028 |
Actions (login required)
View Item |