Saladan, Jeni Bulo' (2025) Peran Agama dan Budaya Lokal dalam Mewujudkan Sikap Toleransi Beragama serta Dampaknya bagi Masyarakat Lembang Madandan. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.
![]() |
Text
jeni_skpp.pdf Download (96kB) |
![]() |
Text
jeni_hd.pdf Download (315kB) |
![]() |
Text
jeni_kp.pdf Download (218kB) |
![]() |
Text
jeni_bab_1.pdf Download (355kB) |
![]() |
Text
jeni_bab_2.pdf Download (344kB) |
![]() |
Text
jeni_bab_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (448kB) | Request a copy |
![]() |
Text
jeni_bab_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (434kB) | Request a copy |
![]() |
Text
jeni_bab_5.pdf Download (271kB) |
![]() |
Text
jeni_dp.pdf Download (329kB) |
![]() |
Text
jeni_lp.pdf Download (342kB) |
![]() |
Text
jeni_lp2.pdf Download (498kB) |
![]() |
Text
jeni_cv.pdf Download (217kB) |
Abstract
Keberagaman agama dan budaya di Indonesia merupakan realitas sosial yang tidak terhindarkan, namun dapat menjadi kekuatan dalam menciptakan kehidupan harmonis jika dilandasi nilai toleransi. Agama dan biudaya kadang dianggap sebagai sesuatu yang bententangan tetapi nyatanya keduanya saling terhubung dan tidak dapat dipisahkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran agama dan budaya lokal dalam membentuk sikap toleransi beragama di masyarakat Lembang Madandan, Tana Toraja. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka terhadap tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat setempat. Teori yang digunakan yaitu teori integrasi sosial dari Emile Dukheim. Integrasi merupakan proses penyatuan perbedaan menjadi satu-kesatuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi budaya seperti rambu tuka’, rambu solo’, dan rampanan kapa’ menjadi media interaksi lintas agama yang efektif. Lembang Madandan berhasil menciptakan masyarakat yang rukun, stabil, dan menjadi contoh moderasi beragama melalui sinergi antara agama, budaya, dan kesadaran kolektif. Kata Kunci: Lembang Madandan, toleransi, integrasi, Durkheim ABSTRACT Religious and cultural diversity in Indonesia is an unavoidable social reality, but it can be a strength in creating a harmonious life if it is based on the value of tolerance. Religion and culture are sometimes considered as something that is contradictory but in fact the two are interconnected and cannot be separated. This study aims to examine the role of religion and local culture in forming attitudes of religious tolerance in the Lembang Madandan community, Tana Toraja. Using a qualitative method with a descriptive approach, data was obtained through observation, interviews, and literature studies of religious figures, traditional figures, and the local community. The theory used is the theory of social integration from Emile Dukheim. Integration is the process of uniting differences into one whole. The results of the study show that cultural traditions such as rambu tuka, rambu solo, and rampanan kapa are effective media for interfaith interaction. Lembang Madandan has succeeded in creating a harmonious, stable society and becoming an example of religious moderation through synergy between religion, culture, and collective consciousness. Keywords: Lembang Madandan, tolerance, integration, Durkheim
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Depositing User: | Andarias Manting |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 11:41 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 11:41 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/5064 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |