Analisis Kesetaraan Gender dalam Budaya Mantunu Tedong pada Aluk Rambu Solo’ di Kecamatan Malimbong Balepe’ Lembang Lemo Menduruk

Tumonglo, Welsianti (2024) Analisis Kesetaraan Gender dalam Budaya Mantunu Tedong pada Aluk Rambu Solo’ di Kecamatan Malimbong Balepe’ Lembang Lemo Menduruk. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
welsi_kp.pdf

Download (436kB)
[img] Text
welsi_bab_1.pdf

Download (332kB)
[img] Text
welsi_bab_2.pdf

Download (568kB)
[img] Text
welsi_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (436kB) | Request a copy
[img] Text
welsi_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (440kB) | Request a copy
[img] Text
welsi_bab_5.pdf

Download (242kB)
[img] Text
welsi_dp.pdf

Download (319kB)
[img] Text
welsi_lp.pdf

Download (382kB)
[img] Text
welsi_lp2.pdf

Download (180kB)
[img] Text
welsi_cv.pdf

Download (153kB)
[img] Text
welsi_skpp.pdf

Download (59kB)
[img] Text
welsi_hd.pdf

Download (314kB)

Abstract

Kesetaraan gender adalah menggambarkan kondisi dimana peluang yang setara diberikan kepada laki-laki dan perempuan dalam merealisasikan hak-hak mereka. Penelitian ini dilatar belakangi oleh budaya mantunu tedong pada aluk rambu solo’ di Kecamatan Malimbong Balepe’ Lembang Lemo Menduruk, dimana dalam upacara ini terdapat perbedaan jumlah kerbau yang dikurbankan kepada ayah dan ibu, hal mana terkesan sebagai perlakuan tidak adil. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesetaraan gender dalam budaya mantunu tedong pada aluk rambu solo’ di Kecamatan Malimbong Balepe’ Lembang Lemo Menduruk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif dan pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di praktik budaya mantunu tedong pada aluk rambu solo’ tidaklah mencerminkan ketidaksetaraan gender. Perbedaan jumlah kerbau yang dikorbankan, di mana perempuan mendapat tunuan lebih banyak daripada tunuan terhadap ayah, semata-mata didorong oleh semangat cinta kasih dan penghargaan terhadap ibu yang sudah mengandung dan melahirkan anak-anaknya. Bahkan juga didasarkan pada satatus sosial keluarga sehingga jumlah Kerbau yang dikurbakan pada saat ayah meninggal bisa lebih. Kata kunci: kesetaraan gender, mantunu tedong, rambu solo’, budaya Toraja, kontruksi sosial. ABSTRACT Gender equality describes a condition where equal opportunities are provided to men and women in realizing their rights. This research is motivated by the mantunu tedong culture in the aluk rambu solo’ ceremony in Malimbong Balepe’ Lembang Lemo Menduruk District, where there is a difference in the number of buffaloes sacrificed for the father and mother, which appears to be an unfair treatment. Therefore, the objective of this research is to analyze gender equality in the mantunu tedong culture within the aluk rambu solo’ in the Malimbong Balepe’ Lembang Lemo Menduruk District. This research uses qualitative methods through a descriptive approach and data collection using observation, interviews, and literature study methods. The results of this study indicate that the practice of mantunu tedong in aluk rambu solo’ culture does not reflect gender inequality. The difference in the number of buffaloes sacrificed, where women receive more buffaloes than men, is solely driven by the spirit of love and appreciation for the mother who has carried and given birth to her children. It is even based on the family's social status, so the number of buffaloes sacrificed when the father dies can be greater. Keywords: gender equality, mantunu tedong, rambu solo’, Toraja culture, social construction.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BD Speculative Philosophy
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 08 Jan 2025 11:02
Last Modified: 08 Jan 2025 11:02
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3932

Actions (login required)

View Item View Item