Analisis Teologis Pedagogik Makna Mangrambu Langi’ sebagai Bentuk Pengakuan Salah Warga Jemaat di Desa Makkodo, Kecamatan Simbuang

Sari, Ratna Sari (2021) Analisis Teologis Pedagogik Makna Mangrambu Langi’ sebagai Bentuk Pengakuan Salah Warga Jemaat di Desa Makkodo, Kecamatan Simbuang. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
desi_hd.doc

Download (120kB)
[img] Text
desi_kp.doc

Download (58kB)
[img] Text
desi_bab_1.doc

Download (56kB)
[img] Text
desi_bab_2.doc

Download (221kB)
[img] Text
desi_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (52kB) | Request a copy
[img] Text
desi_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (129kB) | Request a copy
[img] Text
desi_bab_5.doc

Download (60kB)
[img] Text
desi_dp.doc

Download (24kB)
[img] Text
desi_lp.doc

Download (118kB)
[img] Text
desi_cv.doc

Download (24kB)

Abstract

Desi Ratna Sari (1020175295), tahun 2021 menyusun skripsi dengan judul “Analisis Teologis Pedagogik Makna Mangyambu Langi’ Sebagai Bentuk Pengakuan Salah Warga Jemaat di Desa Makkodo, Kecamatan Simbuang ”, Di bawah bimbingan bapak Fajar Kelana M. Th. dan Marthinus Kabe, M.Pd.K. Mangrambu Langi ’ di Desa Makkodo adalah sanksi adat dan di maknai sebagai pengakuan salah dalam kampung bagi orang yang hamil diluar nikah. Masyarakat sering menghubungkan apabila ada yang hamil diluar nikah pasti membawa malah taka.Kehadiranpendidikan dibutuhkan untuk memberikanwawasan pengetahuan secara luas bagi generasi khususnya pendidikan budaya dalam masyarakat. Tujuan untuk mengetahui Perspektif Teologis Paedagogik Makna Mangrambu Langi' sebagai bentuk pengakuan salah Warga Jemaat di Desa Makkodo, Kecamatan Simbuang. Penelitian lapangan yang bersifat kualiatif dengan pendekatan etnografi yangmengarah dan menekankan kekhasan orang-orang dalam budaya yang menggambarkan karakteristik dalam suatu kelompok dengan kelompok lain. Mangrambu Langi' memiliki makna sebagai perdamaian dan pemulihan didalam kampung tersebut dengan membersikan diri dari kesalahan yang telah diperbuat dengan mengorbankan hewan ternak sebagai simbol dengan tujuan Allah menerima kembali orang itu agar hubungan kembali baik. Pembinaan kepada yang si pelaku dan keluarga agar tidak terulang hal yang sama merupakan bagian dari pengembalaan.Setiap manusia memiliki kesalahan atau dosa akan mendapatkan kesempatan kembali untuk bertobat. Dan merupakan bagian dari menunjang tinggi adat dan budaya setempat sebagai kearifan Lokal.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 04 Aug 2024 10:13
Last Modified: 04 Aug 2024 10:13
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1936

Actions (login required)

View Item View Item