Kajian Sosiologis terhadap Praktik Mantunu dan Implikasinya bagi Pembagian Warisan dalam Masyarakat Lembang Lilikira’ Kecamatan Nanggala.

Sari, Cindy Fatika (2021) Kajian Sosiologis terhadap Praktik Mantunu dan Implikasinya bagi Pembagian Warisan dalam Masyarakat Lembang Lilikira’ Kecamatan Nanggala. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
cindy_hd.docx

Download (111kB)
[img] Text
cindy_kp.docx

Download (12kB)
[img] Text
cindy_bab_1.docx

Download (11kB)
[img] Text
cindy_bab_2.docx

Download (28kB)
[img] Text
cindy_bab_3.docx
Restricted to Repository staff only

Download (12kB) | Request a copy
[img] Text
cindy_bab_4.docx
Restricted to Repository staff only

Download (16kB) | Request a copy
[img] Text
cindy_bab_5.docx

Download (9kB)
[img] Text
cindy_dp.docx

Download (8kB)
[img] Text
cindy_lp.docx

Download (65kB)
[img] Text
cindy_cv.docx

Download (12kB)

Abstract

Cindy Fatika Sari (2020175), pada tahun 2021 menyusun skripsi dengan judul “Kajian Sosiologis Praktis Maniunu dan Implikasinya bagi Pembagian Warisan dalam Masyarakat Lembang Lili’kira’ Kecamatan Nang gala". Peneliti mengangkat masalah ini karena praktik maniunu merupakan salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat Lembang Lili’kira’. Selain dari itu, maniunu juga merupakan salah satu syarat yang dipakai atau digunakan dalam pembagian harta warisan bagi anak atau kcturunan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metoda pendekatan kualitatif dengan jenis yaitu dengan mengamati dan melakukan wawancara dengan tujuan mendapatkan informasi yang efektif sehubungan dengan masalah yang peneliti kaji. Hasil dari penelitian dan pengamatan serta analisis data dapat disimpulkan bahwa dalam budaya Toraja mengorbankan hewan (maniunu) pada upacara kematian merupakan hal yang sangat penting, dalam pandangan masyarakat yang saat ini sudah menganut Kristen beranggapan bahwa mereka maniunu tedong karena itulah salah satu bentuk penghormatan terakhir bagi orang yang mereka kasihi namun telah meninggal. Dari pengorbanan mereka inilah yaitu maniunu ya menjadi tolak ukur untuk mendapatkan warisan. Banyak maniunu akan mendapatkan banyak warisan dan sebaliknya yang tidak ada maka tidak akan mendapatkan warisan dan jika ada tidak hanya seberapa. Hal seperti memang kurang baik, sebab mereka yang dengan kata lain memang tidak mampu tidak mungkin memakasakan untuk melakukan upacara rambu solo ’ dengan semeriah mungkin sedangkan dikemudian hari mereka akan mcnderita karena memaksakan melakukan bahkan mengeluarkan banyak uang untuk melaksanakan upacara tersebut.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education
Depositing User: mahasiswa mahasiswa
Date Deposited: 23 Aug 2023 07:32
Last Modified: 30 Jul 2024 11:27
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/179

Actions (login required)

View Item View Item