Pengaruh Doa bagi Kesehatan Mental PPGT Jemaat Marendeng Pandayora dalam Perspektif Martin Luther

Juna, Jimmy Jois (2025) Pengaruh Doa bagi Kesehatan Mental PPGT Jemaat Marendeng Pandayora dalam Perspektif Martin Luther. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
jemmy_kp.pdf
Download (220kB)
[img] Text
jemmy_bab_1.pdf
Download (344kB)
[img] Text
jemmy_bab_2.pdf
Download (373kB)
[img] Text
jemmy_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (341kB) | Request a copy
[img] Text
jemmy_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (325kB) | Request a copy
[img] Text
jemmy_bab_5.pdf
Download (203kB)
[img] Text
jemmy_dp.pdf
Download (309kB)
[img] Text
jemmy_lp.pdf
Download (170kB)
[img] Text
jemmy_lp2.pdf
Download (275kB)
[img] Text
jemmy_cv.pdf
Download (204kB)
[img] Text
jimmy_skpp.pdf
Download (58kB)
[img] Text
jimmy_hd.pdf
Download (297kB)

Abstract

Doa pada dasarnya adalah kewajiban, tugas dan tanggungjawab yang diperlukan untuk memperoleh atau mempertahankan kemurahan hati Tuhan. doa sebagai sarana komunikasi dengan Tuhan untuk memohon pertolongan dan membangun hubungan yang intim. Luther melihat doa sebagai nafas kehidupan bagi orang percaya, menyatakan, “menjadi seorang Kristen tanpa berdoa sama tidak mungkinnya dengan hidup tanpa bernafas”. Berdoa meliputi pencarian ketenangan, kekuatan,dan ekspresi kasih kepada Tuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh praktik doa bagi kesehatan mental PPGT Jemaat Marendeng pandayora dalam perspektif Martin Luther. Jenis metode yang digunakan yaitu metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ketika individu berdoa, ada ketenangan yang dirasakan dan seakan masalah itu sudah terselesaikan. Tetapi dalam praktiknya, doa tidak lagi pada esensinya, mereka mencari ketenangan lain di luar doa ketika dalam pergumulan, akibat yang mereka dapatkan yaitu stres, pergaulan bebas, judi, yang semakin memperbanyak masalah. Kata Kunci: Doa, Martin Luther, kualitatif-deskriptif, kesehatan mental. ABSTRACT Prayer is basically an obligation, duty and responsibility necessary to obtain or maintain God’s favor. Prayer as a means of communicating with God to ask for help and build an intimate relationship. Luther saw prayer as the breath of life for believers, stating that being a Christian without praying is as impossible as living without breathing. Praying includes the disbursement of calm, strength and expression of love for God. The puepose of this study was to determine the effect of prayer practices on the mental health of the PPGT Marendeng Pandayora congregation in Martin Luther’s perspective. The type of method used is a qualitative method that is descriptive. The results obtained from this study are when individuals pray, there is a sense of calm and as if the problem han been resolved. But in practice prayer is no lobger in its essence, they seek other peace outside of prayer when in struggle, the consequences they get are stress, free association, gambling, which increases the problem. Keywords: Prayer, Martin Luther, qualitative-descriptive, mental health.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Depositing User: Andarias Manting
Date Deposited: 01 Oct 2025 14:56
Last Modified: 01 Oct 2025 14:56
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/5104

Actions (login required)

View Item View Item