Tinus, Tinus (2010) Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga: suatu Tinjauan Teologis tentang Sikap Orangtua terhadap Pendidikan Agama Kristen dan Pengaruhnya bagi Pertumbuhan Iman Generasi Muda di Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) Jemaat Bumi Rongkong Klasis Wara Utara. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
tinus_hd.doc Download (130kB) |
|
Text
tinus_kp.doc Download (115kB) |
|
Text
tinus_bab_1.doc Download (74kB) |
|
Text
tinus_bab_2.doc Download (244kB) |
|
Text
tinus_bab_2.doc Download (244kB) |
|
Text
tinus_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (165kB) | Request a copy |
|
Text
tinus_bab_4.doc Download (655kB) |
|
Text
tinus_bab_5.doc Download (19kB) |
|
Text
tinus_dp.doc Download (33kB) |
|
Text
tinus_cv.doc Download (21kB) |
Abstract
Tinus, 2010, ‘‘Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga” Suatu Tinjauan Teologis tentang Sikap orangtua terhadap Pendidikan agama Kristen dan Pengaruhnya bagi Pertumbuhan Iman Generasi Muda di Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) Jemaat Bumi Rongkong Klasis Wara Utara “Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, ...!” Pkh. 11:9. Ayat ini disalahartikan oleh beberapa generasi muda untuk menikmati masa muda untuk “hura-hura”. Hal ini diperparah kegagalan mereka dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangan, yang paling menonjol yaitu generasi muda tidak bisa menerima perubahan bentuk fisik yang dan kecenderungan untuk melepaskan diri dari ketergantungan keluarga sehingga memilih untuk bergaul dengan kelompok teman sebaya tanpa memiliki bekal moral yang cukup untuk mengarungi samudra liar yang namanya kehidupan. Orangtua perlu menyikapi perilaku generasi muda sesuai dengan dasar pengajaran Alkitab “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” Ams 22:6. Ayat tersebut mengandung makna sesuaikanlah pendidikan anak sehingga sejalan dengan alamiahnya, maka ketika menjadi dewasa, ia tidak akan menyimpang dari pola hidup itu. Atau dengan kata lain mengajarkan untuk membesarkan anak-anak harus sesuai dengan sifat alamiahnya. Sejalan dengan amanat tersebut peran orangtua dalam pendidikan agama Kristen bagi generasi muda yaitu harus bersikap direktif, interaktif, suportif, dan korektif. Berdasar penelitian di Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) Jemaat Bumi Rongkong dapat disimpulkan bahwa sikap orangtua yang direktif, interaktif, suportif, dan korektif memiliki keterkaitan yang erat dengan Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga. Dan peran tersebut sangat memengaruhi pertumbuhan iman generasi muda. Pengaruh yang dimaksud ialah orangtua dapat mendampingi generasi muda menghadapi pergumulan dalam pertumbuhan iman yang dalam istilah psikologisdisebut tugas-tugas perkembangan. Dari hasil wawancara terhadap beberapa orang Majelis Gereja dan orangtua generasi muda disimpulkan bahwa sikap generasi muda tidak menunjukkan sikap yang mencerminkan keteladanan sikap sebagai pengikut Yesus, namun yang terjadi sebaliknya. Mereka justru bertindak arogan dan cenderung tidak bertanggung jawab. Ini merupakan indikator bahwa orangtua anggota Jemaat Bumi Rongkong kurang berperan dalam Pendidikan Agama Kristen. Jadi kata kuncinya: Sikap Orangtua.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 12 Dec 2024 08:05 |
Last Modified: | 12 Dec 2024 08:05 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3629 |
Actions (login required)
View Item |