Sabung Ayam: Kajian Teologis tentang Pergeseran Makna Bulangan Londong Sembangan Suke Baratu dan Implikasinya bagi Masyarakat Kelurahan Buntu Masakke’ Kecamatan Sangalla’.

Tanggu, Tanggu (2021) Sabung Ayam: Kajian Teologis tentang Pergeseran Makna Bulangan Londong Sembangan Suke Baratu dan Implikasinya bagi Masyarakat Kelurahan Buntu Masakke’ Kecamatan Sangalla’. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
tanggu_skpp.doc

Download (57kB)
[img] Text
tanggu_hd.doc

Download (168kB)
[img] Text
tanggu_kp.doc

Download (72kB)
[img] Text
tanggu_bab_1.doc

Download (129kB)
[img] Text
tanggu_bab_2.doc

Download (315kB)
[img] Text
tanggu_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (110kB) | Request a copy
[img] Text
tanggu_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (80kB) | Request a copy
[img] Text
tanggu_bab_5.doc

Download (18kB)
[img] Text
tanggu_dp.doc

Download (16kB)
[img] Text
tanggu_cv.doc

Download (35kB)

Abstract

Judul ini diangkat karena adat dan budaya masyarakat Toraja secara khusus Bulangan Londong Sembangan Suke Baratu sangat penting untuk di pahami oleh semua manusia Toraja darimana asal-muasalnya. Tulisan ini dibawah bimbingan Bapak Dr. Abraham Sere Tanggulungan, M.Si sebagai dosen pembimbing 1 dan Bapak Habel Kombongkila’, M.Sn sebagai dosen pembimbing 2 dalam penyusunan skripsi. Penulis membahas topik ini dengan tujuan untuk mengetahui dimana letak pergeseran makna dan nilai yang terjadi di dalamnya secara khusus di Kelurahan Buntu Masakke’, Kecamatan Sangalla’. Adat Bulangan Londong Sembangan Suke Baratu diketahui bahwa adat ini diturunkan dari langit oleh manusia yang dipakai sebagai lembaga peradilan dalam masyarakat Toraja pada abad ke-16 dimana ayam di adu sebagai wakil dari oknum yang berselisih sehingga siapa ayam yang kalah maka itu yang dinyatakan kalah dalam perkara tersebut dan siapa yang ayamnya menang maka diala yang memenangkan perkara. Adat ini hanya dilaksanakan dalam upacara Rambu Solo’ dengan ketentuan yang meninggal adalah bangsawan Toraja atau yang pernah berjasah dalam sebuah kampung seperti To Pada Tindo. Untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode kualitatif melalui study kepustakaan yakni menggunakan referensi yang berkaitan dengan topik yang di kaji, serta menggunakan study lapangan yakni dengan cara observasi dan wawancara secara langsung di lapangan. Metode ini digunakan karena temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian di lapangan ditemukan bahwa adat Bulangan Londong Sembangan Suke Baratu ini hanya sekedar ditahui orang saja tanpa mengetahui makna dan nilai yang sebenarnya. Hal tersebut nyata dalam pelaksanaannya, karena masyarakat dengan sembarangan mengadu ayam tanpa adat kaitannya dengan adat dan budaya Toraja yang pada akhirnya bukan lagi lambang peradilan melainkan peijudian sabung ayam yang bertentangan dengan iman Kristen. Pada akhir tuilisan ini, penulis menyimpulkan bahwa Bulangan Londong Sembangan Suke Baratu adalah salah satu adat dalam kebudayaan masyarakat Toraja yang di turunkan dari langit yang dahulunya dijadikan sebagai lambang peradilan dalam sebuah kampung namun saat ini telah teijadi pergeseran makna dan nilai sehingga berujung pada perjudian. Kata kunci: Makna Bulangan Londong Sembangan Suke Baratu, Nilai, Adat dan budaya, Pergeseran, Implikasi, dan Masyarakat.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 10 Dec 2024 17:11
Last Modified: 10 Dec 2024 17:11
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3586

Actions (login required)

View Item View Item