Masseroitondok: Suatu Kajian Teologis terhadap Upacara Penebusan Dosa di Dusun Rantekasummong, Desa Padang Balua, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara

Abner, Abner (2012) Masseroitondok: Suatu Kajian Teologis terhadap Upacara Penebusan Dosa di Dusun Rantekasummong, Desa Padang Balua, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
abner_hd.doc

Download (139kB)
[img] Text
abner_kp.doc

Download (63kB)
[img] Text
abner_bab_1.doc

Download (71kB)
[img] Text
abner_bab_2.doc

Download (356kB)
[img] Text
abner_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (91kB) | Request a copy
[img] Text
abner_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (196kB) | Request a copy
[img] Text
abner_bab_5.doc

Download (31kB)
[img] Text
abner_dp.doc

Download (38kB)
[img] Text
abner_cv.doc

Download (24kB)

Abstract

ABNER menyusun sebuah karya tulis dengan judul ”Masseroi Tondok” dengan Sub Judul "kajian teologi terhadap upacara penebusan dosa di Dusun Rantekasummong, Desa Padang Balua, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara" dalam rangka membangun paradikma teologi kontekstual Dalam Alkitab dijelaskan bahwa manusia diciptakan dalam kesempurnaan hidup, tetapi kesempurnaan itu tidak berlangsung abadi karena manusia tidak mampu menjaganya dan menghargainya. Kejatuhan manusia kedalam dosa menjadi peristiwa yang sangat bersejarah karena mau atau tidak mau manusia harus meninggalkan suasana hidup yang penuh kesejahteraan dan memasuki keadaan hidup yang sarat dengan penderitaan. Sekalipun manusia telah hidup dibawah kuasa kegelapan, namum dalam nuraninya masih tetap melekat Gambar Allah yang memungkinkan ada keterhubungan antara Pencipta dan yang diciptakan. Gambar Allah pada manusia itu menuntunnya untuk selalu mencari Penciptanya sepanjang hidupnya. Untuk mendekatkan diri pada sang Pencipta manusia merefleksikannya dengan berbagai macam cara, secara khusus manusia melakukan upacara-upacara kurban sebagai langkah untuk bisah membangun relasi yang baik dengan Sang Pencipta. Sekalipun kurban satu kali untuk selama-lamanya telah dipusatkan dalam diri Yesus Kristus, namun upacara-upacara kurban masih tetap ada dalam kalangan hidup orang-orang tertentu, seperti halnya dengan orang Seko yang masih memelihara bahkan melestarikan kebiasaan-kebiasaan dari para leluhurnya. Hal yang dikemukakan di atas merupakan alasan mengapa penulis memilih judul tentang upacara masseroi tondok ini karena didalamnya sarat dengan nilai-nilai moral yang tentunya sejalan dengan terang firman Allah.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: Entri Data
Date Deposited: 21 Nov 2024 19:19
Last Modified: 21 Nov 2024 19:19
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/3274

Actions (login required)

View Item View Item