"Jangan Paksa Aku Melakukan Kehendakmu": Tinjauan Teologis-Psikologis tentang Pengaruh Negatif Pola Asuh Otoriter Orangtua terhadap Emosi Anak Usia 7-12 Tahun di Gereja Kristen Sulawesi Tengah Jemaat Yordan Toinasa Klasis Pamona Barat, Tentena Sulawesi Tengah

Layuk, Maria Sulemen (2010) "Jangan Paksa Aku Melakukan Kehendakmu": Tinjauan Teologis-Psikologis tentang Pengaruh Negatif Pola Asuh Otoriter Orangtua terhadap Emosi Anak Usia 7-12 Tahun di Gereja Kristen Sulawesi Tengah Jemaat Yordan Toinasa Klasis Pamona Barat, Tentena Sulawesi Tengah. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
maria_hd_kp_w.docx

Download (70kB)
[img] Text
maria_bab_1_w.docx

Download (17kB)
[img] Text
maria_bab_2.docx

Download (63kB)
[img] Text
maria_bab_3.docx
Restricted to Repository staff only

Download (43kB) | Request a copy
[img] Text
maria_bab_4.docx
Restricted to Repository staff only

Download (60kB) | Request a copy
[img] Text
maria_bab_5.docx

Download (6kB)
[img] Text
maria_dp.docx

Download (11kB)

Abstract

Maria Suleman Layuk, Judul: Jangan Paksa Aku Melakukan Kehendakmu. Sub judul: Suatu Tinjauan Teologis Psikologis tentang Pengaruh Negatif Pola Asuh Otoriter Orangtua terhadap Emosi Anak Usia 7-12 Tahun di Gereja Kristen Sulawesi Tengah Jemaat Yordan Toinasa Klasis Pamona Barat, Tentena Sulawesi Tengah. Anak adalah anugerah Tuhan bagi pasangan suami istri yang telah di persatukan dalam tali pemikahan, oleh karena itu peran dan tanggung jawab orangtua sangat penting dalam membesarkan, mengasuh dan mendidik anak sebagai karunia Tuhan. Orangtua tidak hanya sekadar hadir dan memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anak tetapi juga bagaimana orangtua mengasuh, membesarkan dan mendidik anak sesuai dengan pola pengasuhan yang benar sehingga anak dapat bertumbuh menjadi dewasa dan bertanggung jawab baik secara mental, emosional dan spiritual. Alasan penulis mengkaji masalah ini karena penulis melihat realitas yang ada, bahwa warga Jemaat Yordan Toinasa pada umumnya mengasuh, membesarkan dan mendidik anak-anaknya cenderung menggunakan pola pengasuhan yang bersifat otoriter sehingga pola pengasuhan tersebut berdampak pada pembentukan mental emosional anak. Dikarenakan anak-anak marasa dipaksa untuk memenuhi keinginan- keinginan dan harapan-harapan dari orangtuanya tanpa memandang bahwa anak adalah pribadi yang unik dan memiliki kekhasannya sendiri. Berdasarkan alasan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji masalah ini. Penulis menduga bahwa pengaruh pola asuh otoriter orangtua terhadap emosi anak adalah anak merasa takut pada orangtua, anak menjadi tertutup, selalu berpandangan negatif dan pemberontak. Metode penelitian yang penulis gunakan di dalam mengkaji masalah ini adalah studi kepustakaan, angket dan observasi. Penulis menetapkan seluruh orangtua di Gereja Kristen Sulawesi Tengah Jemaat Yordan Toinasa sebagai populasi dan mengambil secara acak 30 orangtua yang memiliki anak usia 7-12 tahun sebagai sampel. Dalam menggunakan metode penelitian di atas, penulis mendapati bahwa orangtua di Jemaat Yordan Toinasa khususnya yang memiliki anak usia 7-12 tahun sebagian besar menggunakan pola asuh otoriter yang cukup tinggi dalam mengasuh, membesarkan dan mendidik anak sehingga berpengaruh cukup tinggi pula terhadap emosi anak di mana anak menjadi penakut, anak menjadi tertutup, anak merasa tidak dicintai, selalu berpandangan negatif, tidak percaya diri, tertekan dan anak menjadi pemberontak. Hal ini disebabkan karena orangtua kurang peka melihat anak sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kekhasannya sendiri, orangtua hanya melihat anak sebagai objek yang harus mengikuti harapan dan keinginan dari orangtua.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education
Depositing User: Andarias Manting
Date Deposited: 21 Feb 2024 20:44
Last Modified: 30 Jul 2024 15:21
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/31

Actions (login required)

View Item View Item