Simon K., Marsid (2010) Perceraian sebagai Upaya Menyelamatkan Perkawinan: suatu Kajian Teologis Sosiologis tentang Faktor-faktor yang Memengaruhi Terjadinya Masaalah Rumah Tangga yang Berujung Perceraian pada Anggota Gereja Toraja Jemaat Hosiana Beringin Klasis Bone-Bone. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
marsid_hd.doc Download (130kB) |
|
Text
marsid_kp.doc Download (49kB) |
|
Text
marsid_bab_1.doc Download (55kB) |
|
Text
marsid_bab_2.doc Download (385kB) |
|
Text
marsid_bab_3.doc Restricted to Repository staff only Download (63kB) | Request a copy |
|
Text
marsid_bab_4.doc Restricted to Repository staff only Download (167kB) | Request a copy |
|
Text
marsid_bab_5.doc Download (15kB) |
|
Text
marsid_dp.doc Download (26kB) |
|
Text
marsid_cv.doc Download (19kB) |
Abstract
ABSTRAK Marsid Simon K., 2010, “Perceraian Sebagai Upaya Menyelamatkan Perkawinan” Suatu Tinjaun Teologi Sosiologi tentang Faktor-faktor yang Memengaruhi Terjadinya Persoalan Rumah Tangga yang Berujung Perceraian pada Anggota Gereja Toraja Jemaat Hosiana Beringin Klasis Bone-Bone. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kej 1:28). Pernikahan merupakan rencana yang berasal dari Allah sendiri sebagaimana kesaksian kitab Kejadian yang menyatakan, “TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Kej 2:18. Kalau diperhatikan ayat tersebut bahwa manusia yang dimaksud adalah Adam, manusia pertama. Ia diciptakan Allah seorang diri, tanpa seorang lain yang sejodoh dengannya. Adam melewati kehidupannya beberapa waktu lamanya bersama makhluk hidup lainnya, “...tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia” Kej. 2:20. Perceraian bukan supaya pasangan mengawali perkawinan dengan dasar agar boleh bercerai, sebaliknya untuk menyelamatkan rumah tangga. Karena pembentukan keluarga pada hakikatnya adalah untuk kebahagiaan, kebersamaan melayani Tuhan dan menjadi anggota masyarakat. Namun pada saat tujuan termaksud tidak tercapai dan bahkan mendatangkan kesusahan, penyiksaan, pelanggaran terhadap hak dan kewajiban. Pengingkaran terhadap ikrar perkawinan sesungguhnya membutuhkan penyelamatan. Perceraian dapat dijadikan jalan penyelamatan bagi relasi perkawinan dan juga anggota keluarga. Jadi perceraian bertujuan untuk menjaga, melindungi dan menyelamatkan seluruh keluarga. Dari penelitian terhadap pasangan keluarga yang bermasalah dan berakhir dengan perceraian dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong utama teijadinya perceraian yaitu kesetiaan. Sedang yang menjadi faktor pemicu yaitu faktor ekonomi, ketidakadaanyaketurunan, adanya pihak ketiga termasuk campur tangan keluarga. Majelis Jemaat Hosiana Beringin Klasis Bone-Bone dalam menyikapi anggotanya yang bercerai sangat prosedural dan sudah sesuai dengan Tata Gereja Gereja Toraja dan Pengakuan Gereja Gereja Toraja. Karena Majelis Jemaat merupakan pemegang otoritas gereja yang bertanggung jawab untuk memelihara ajaran dan persekutuan dalam jemaat, maka perlu menjaga kekudusannya dengan menjalankan siasat gereja yang dilakukan dengan dasar pertimbangan sebagai suatu upaya pembinaan dan pengajaran bagi anggota-anggotanya yang menyeleweng dari ajaran kemurnian iman Kristen. Jadi kata kunci: Majelis Jemaat dan Kesetiaan pasangan.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 15:29 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 15:29 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2832 |
Actions (login required)
View Item |