Ratnasari, Ratnasari (2023) Perencanaan Konseling Pastoral dengan Pendekatan Gestalt terhadap Wanita yang Mengalami Gangguan Infertilitas di Gereja Kibaid Jemaat Kulaya. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.
Text
ratnasari_skpp.pdf Download (48kB) |
|
Text
ratnasari_hd.pdf Download (253kB) |
|
Text
ratnasari_kp.pdf Download (392kB) |
|
Text
ratnasari_bab_1.pdf Download (434kB) |
|
Text
ratnasari_bab_2.pdf Download (640kB) |
|
Text
ratnasari_bab_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (585kB) | Request a copy |
|
Text
ratnasari_bab_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (435kB) | Request a copy |
|
Text
ratnasari_bab_5.pdf Download (279kB) |
|
Text
ratnasari_dp.pdf Download (386kB) |
|
Text
ratnasari_cv.pdf Download (292kB) |
Abstract
ABSTRAK Ratnasari (2220196404) menyusun skripsi dengan judul “Perencanaan Konseling Pastoral Dengan Pendekatan Gestalt Terhadap Wanita Yang Mengalami Gangguan Infertilitas Di Gereja Kibaid Jemaat Kulaya”. Dibawah bimbingan bapak Dr. Yonatan Sumarto M. Th. Selaku pembimbing I dan ibu Yelinda Sri Silvia, M. Th. Selaku pembimbing II Mengenai gangguan infertilitas yang mengakibatkan rasa minder, kurang percaya diri dan kecewa seorang wanita yang belum memiliki keturunan di gereja kibaid jemaat kulaya’. Seorang di gereja kibaid jemaat kulaya’ ini memiliki rasa minder dari masyarakat. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan konseling pastoral dengan pendekatan gestal terhadap wanita yang mengalami gangguan infertilitas di gereja kibaid jemaat kulaya’. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi. Hasil penelitian ini dalam perencanaan konseling pastoral dengan pendekatan gestalt, ada 3 tahapan. Pertama, dalam tahapan ini, peneliti akan berupaya untuk mendengarkan tanpa adanya sifat menghakimi konseli. Tahapan kedua, ada dua hal yang di lakukan konselor daklam fase ini yaitu: 1) membangkitkan motivasi klien dalam hal ini klien diberi kesempatan untuk menyadari ketida senngannya atau ketidak puasannya. 2) Membangkitkan dan mengembangkan otonomi klien dan menekankkan kepada klien bahwa klien boleh menolak saran-saran konselor asal dapat mengemukakan alasan-alasannya secara betanggung jawab. Tahapan ketiga, Konselor mendorong klien untuk Melalui tahap ini, konselor berusaha menemukan celah-celah kepribadian atau aspek-aspek kepribadian yang hilang. Kata kunci: Konseling Pastoral, Wanita Yang Mengalami Gangguan Infertikitas, gestalt.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Depositing User: | am andarias manting |
Date Deposited: | 11 Oct 2024 05:34 |
Last Modified: | 11 Oct 2024 07:50 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2660 |
Actions (login required)
View Item |