Patottong, Sule Taruk (2020) Temali: Refleksi Kritis Berdasarkan Respon Warga Gereja Toraja Jemaat Tambuntana Klasis Buntao’ tentang Pemali Keissinnia Padang. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
sule_similarity_index.pdf Download (450kB) |
|
Text
sule_hd.docx Download (65kB) |
|
Text
sule_kp.docx Download (17kB) |
|
Text
sule_bab_1.docx Download (15kB) |
|
Text
sule_bab_2.docx Download (52kB) |
|
Text
sule_bab_3.docx Restricted to Repository staff only Download (13kB) | Request a copy |
|
Text
sule_bab_4.docx Restricted to Repository staff only Download (26kB) | Request a copy |
|
Text
sule_bab_5.docx Download (8kB) |
|
Text
sule_dp.docx Download (11kB) |
|
Text
sule_cv.pdf Download (327kB) |
Abstract
Sule Taruk Patottong: PEMAL1 ‘‘Refleksi Kritis Berdasarkan Respon Warga Gereja Toraja Jemaat Tambunlana Klasis Buntao’ Tentang Pemaii Keissinm Padang”. Dibawah bimbingan bapak Oktoviandy Rante Lino, M.Si sebagai dosen pembimbing satu dan bapak Dr. Calvin Sholla Rupa, M.Th-, sebagai dosen pembimbing dua. Masyarakat Toraja merupakan suatu suku yang masih kental dengan adat dan kebudayaannya yang unik. Di dalam adat dan kebudayaan, ada hal yang bisa dan tidak bisa unluj dilakukan. Hal ini disebut dengan pemaii. Pemaii merupakan suatu larangan atau pantangan. Salah satu pemaii yang masih kental dalam masyarakat Toraja ialah pemaii keissinna padang, ini merupakan larangan sekaitan dengan apa-apa saja yang tidak boleh dilaksanakan pada saat padi sementara tumbuh di sawah, oleh sebab ketika dilanggar akan menimbulkan sebuah akibat yang berujung pada peradaban kehidupan manusia. Metode penilitian dalam penulisan ini ialah penelitia kualitatitaf, yang bersifat lapangan dengan cara obeservasi dan wawancara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya respon warga gereja terhadap pemaii keissinna padang dalam kehidupan berjemaat. Menurut beberapa informan yang pemaii keissinna padang merupakan sesuatu hal yang bisa dikatakan baik adanya, oleh sebab itu akan mengatur tatanan kehidupan manusia, agar tidak berbual sembarangan ketika padi sementara tumbuh di sawah. Hai yang perlu dipahami bahwa memang sebagain besar pemaii dalam kehidupan masyarakat Toraja itu dapat dikatakan sudah tidak relevan lagi, tetapi pemaii keissinna padang dapat dikatakan relevan. Karena sekalipun sudah Kristen akan tetapi pasti juga terus akan menyalahkan orang yang pergi ke kuburan tanpa tujuan tertentu dengan waktu yang sudah disepakati melalui kombongan kaiua' ada’. Pemaii ini masih relevan dengan kehiduoan jemaat karena di dalamnya ada makna yang paling mendasar dan mendalam bahwa, memang itu dituruti karena adanya rasa cinta dan kasih sayang terhadap apa yang mereka sudah usahakan. Kata Kunci: Toraja, Pemaii, Keissinna Padang.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology |
Depositing User: | mahasiswa mahasiswa |
Date Deposited: | 20 Mar 2024 20:12 |
Last Modified: | 30 Jul 2024 11:18 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/257 |
Actions (login required)
View Item |