Ma'rakan: Ma’rakan sebagai Upaya Teologi Kontekstualisasi dalam Tata Ibadah di Jemaat Karonanga Klasis Sa’dan Ulusalu

Mangiu', Apriani (2024) Ma'rakan: Ma’rakan sebagai Upaya Teologi Kontekstualisasi dalam Tata Ibadah di Jemaat Karonanga Klasis Sa’dan Ulusalu. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

	Text apriani_skpp.pdf Download (83kB)
	Text apriani_hd.pdf Download (325kB)
	Text apriani_kp.pdf Download (477kB)
	Text apriani_bab_1.pdf Download (630kB)
	Text apriani_bab_2.pdf Download (593kB)
	Text apriani_bab_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (556kB) | Request a copy
	Text apriani_bab_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (518kB) | Request a copy
	Text apriani_bab_5.pdf Download (458kB)
	Text apriani_dp.pdf Download (452kB)
	Text apriani_lp.pdf Download (457kB)
	Text apriani_cv.pdf Download (285kB)

Abstract

ABSTRAK Bagi orang Toraja, kekayaan dan kebahagiaan terwujud dalam konsep tallu lolona (tiga batang atau sekawan), yaitu: lolo tau, lolo patuan, dan lolo tananan. Ma’rakan adalah salah satu upacara persembahan mengambil panen yang mula-mula, ritus yang dilakukan pada saat melakukan kagiatan ini yaitu mengorbankan seekor ayam untuk dipotong. Ma’rakan juga adalah sebuah praktik keagamaan yang melibatkan serangkaian upaara adat dalam konteks ungkapan syukur atas padi yang telah dituai. Ini juga dapat mencakup pertemuan sosial atau perayaan lain yang memperkuat identitas komunikasi dan kebersamaan. Tujuan dari tulisan untuk mengetahui pemaknaan ritus ma’rakan sebagai upaya kontekstualisasi. Penulis dalam penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif dengan jenis deskriptif, pada proses pengumpulan data dimanfaatkan teknik Studi Kepustakaan, Wawancara dan Observasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa, ma’rakan adalah ungkapan syukur atas padi yang telah kita tanam dan tiba saatnya kita tuai sehingga belum bisa disabit habis kalau belum ada ritual ma’rakan. Ma’rakan adalah salah satu upacara persembahan mengambil panen yang mula-mula, pada saat melakukan kegiatan ini yaitu mengorbankan seekor ayam untuk dipotong. Ma’rakan juga adalah sebuah praktik keagamaan yang melibatkan serangkaian upacra adat dalam konteks ungkapan syukur atas padi yang telah dituai. Kata kunci:Ma’rakan,Teologi Kontekstualisasi, Tata Ibadah ABSTRACT For the Toraja people, wealth and happiness are embodied in the concept of tallu lolona (three pillars or companions), namely: lolo tau, lolo patuan, and lolo tananan. Ma’rakan is one of the ritual ceremonies that involves offering the first harvested crops. The ritual carried out during this activity includes sacrificing a chicken to be slaughtered. Ma’rakan is also a religious practice that involves a series of traditional ceremonies in the context of expressing gratitude for the harvested rice. It can also encompass social gatherings or other celebrations that strengthen communal identity and togetherness. The purpose of this writing is to understand the meaning of the ma’rakan ritual as an effort to contextualize it. The author in this research utilized qualitative methods with a descriptive type, in the data collection process the techniques of literature study, interviews and observation were used. The research findings indicate that ma’rakanis an expression of gratitude for the rice that has been planted and is now ready to be harvested. The rice cannot be fully harvested until the ma’rakan ritual has been performed. Ma’rakan is one of the ritual ceremonies for offering the first harvested crops, during which a chicken is sacrificed. Ma’rakan is also a religious practice that involves a series of traditional ceremonies as a form of gratitude for the harvested rice. Keywords: Ma’rakan, Contextual Theology, Order of Worship

Item Type:	Thesis (Scholar)
Subjects:	B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User:	am andarias manting
Date Deposited:	06 Sep 2024 18:51
Last Modified:	06 Sep 2024 18:51
URI:	http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/2371

Actions (login required)

View Item