Kajian Teologis tentang Pantangan Melaksanakan Pernikahan pada Bulan Februari di Lembang Benteng Ka’do, Kecamatan Kapalapitu

Tangkeallo, Sarnita (2021) Kajian Teologis tentang Pantangan Melaksanakan Pernikahan pada Bulan Februari di Lembang Benteng Ka’do, Kecamatan Kapalapitu. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
sarnita_hd.doc

Download (116kB)
[img] Text
sarnita_kp.doc

Download (77kB)
[img] Text
sarnita_bab_1.doc

Download (84kB)
[img] Text
sarnita_bab_2.doc

Download (322kB)
[img] Text
sarnita_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (45kB) | Request a copy
[img] Text
sarnita_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (236kB) | Request a copy
[img] Text
sarnita_bab_5.doc
Restricted to Repository staff only

Download (63kB) | Request a copy
[img] Text
sarnita_dp.doc

Download (35kB)
[img] Text
sarnita_lp.doc

Download (284kB)
[img] Text
sarnita_cv.doc

Download (47kB)

Abstract

Sarnita Tangkeallo, 2021, menyusun skripsi dengan judul Kajian Teologis Tentang Pantangan Melaksanakan Pernikahan pada Bulan Februari di Lembang Benteng Ka’do, Kecamatan Kapalapitu. Dalam konteks kehidupan masyarakat Toraja yang kaya akan berbagai aneka ragam kebudayaan, ada beberapa unsur budaya yang sampai saat ini masih dijadikan sebagai suatu pedoman masyarakat dalam berperilaku, yaitu budaya pemali. Hadirnya budaya pemali dalam masyarakat mengambil pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas iman percaya yang dimiliki oleh setiap masyarakat yang memeluk agama Kristen, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman serta pengaruh dari kepercayaan Aluk Todolo masih tertanam dalam diri orang Toraja sampai saat ini. Judul ini diangkat sebagai suatu alat dan bahan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam budayapemali sehingga dipercaya dapat memelihara kehidupan orang Toraja jika ditaati. Oleh karena itu, penulis melakukan sebuah penelitian di Lembang Benteng Ka’do, Kecamatan Kapalapitu untuk menemukan data atas pertanyaan: mengapa ada suatu larangan dalam melaksanakan pernikahan pada bulan Februari dan mengapa masyarakat Kristen yang berada di Lembang Benteng Ka’do masih mempercayai pantangan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menemukan alasan adanya pantangan dalam melaksanakan pernikahan pada bulan Februari di Lembang Ka’do, Kecamatan Kapalapitu dan untuk menemukan penyebab masyarakat Kristen yang berada di Lembang Benteng Ka’do, Kecamatan Kapalapitu masih meyakini pantangan melaksanakan pernikahan pada bulan Februari. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa adanya pantangan dalam melaksanakan pernikahan pada bulan Februari karena masyarakat menghargai pemahaman dari pemangku adat akan kemampuannya dalam melihat waktu yang tepat untuk melaksanakan suatu kegiatan, sehingga bulan Februari dianggap sebagai waktu yang kurang tepat bagi masyarakat untuk melaksanakan suatu pernikahan, karena dipercaya dapat mendatangkan dampak yang buruk jika dilanggar serta adanya rasa saling menghargai dan menghormati dalam masyarakat terhadap kesepakatan yang telah dibicarakan dan diputuskan secara bersama. ABSTRACT Sarnita Tangkeallo, 2021. Compiled a thesis with the title of Theological Study of Abstinence from Marriage in February in Lembang Fort Ka’do, Kapalapitu DistricL In the context of the life of the Toraja people, which is rich in various cultures, there are several cultural elements that are still used as a guide for people to behave, namely the pemali culture. The presence of the pemali culture in society has a very large influence on the quality of faith possessed by every community who embraces Christianity, this is due to a lack of understanding and the influence of the Aluk Todolo belief is still embedded in the Toraja people to this day. This title was appointed as a tool and material to find out the meaning contained in the pemali culture, so that it is believed to be able to maintain the life of the Toraja people if it is obeyed. Therefore, the author conducted a study in Lembang Benteng Ka'do, Kecamatan Kapalapitu to find data on question: why there is a prohibition on carrying out marriages in February and why the Christian community in Lembang Benteng Kado still believes i n this taboo.The purpose of this study is t o examine and fine the reasons for the taboo. Thus, the author concludes that there are taboos in carrying out marriages in February because the community appreciates the understanding of the customary holders of their ability to see the right time to carry out an activity, so that February is considered an inappropriate time for the community to carry out a marriage because it is believed can have a bad impact if it is violated and there is mutual respect and respect in the community for agreements that have been discussed and dicided together.. Keywords : Culture, Taboos, Theological Values. Wedding.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 21 Jun 2024 06:18
Last Modified: 29 Jul 2024 10:51
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1525

Actions (login required)

View Item View Item