Sejarah Perjumpaan Injil dan Budaya Tahun 1913-2013 di Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa

Rara, Desi Indriyani Daun (2021) Sejarah Perjumpaan Injil dan Budaya Tahun 1913-2013 di Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
desi_simlarity_index.doc

Download (23kB)
[img] Text
desi_hd.doc

Download (157kB)
[img] Text
desi_kp.doc

Download (87kB)
[img] Text
desi_bab_1.doc

Download (115kB)
[img] Text
desi_bab_2.doc

Download (247kB)
[img] Text
desi_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (55kB) | Request a copy
[img] Text
desi_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (407kB) | Request a copy
[img] Text
desi_bab_5.doc

Download (64kB)
[img] Text
desi_dp.doc

Download (39kB)
[img] Text
desi_lp.doc

Download (1MB)
[img] Text
desi_cv.doc

Download (35kB)

Abstract

Desi Indriyani Daun Rara, 2020174979, menulis skripsi dengan judul “Sejarah Perjumpaan Injil Dan Budaya Tahun 1913-2013 Di Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa”. Dibimbing oleh Dr. Frans P. Rumbi selaku pembimbing 1 dan Yelinda Sri Silvia, M.Th selaku pembimbing 2. Judul ini diangkat sebab sejarah itu penting, perlu ditulis dan diperdengarkan bagi generasi sekarang. Dalam tulisan ini, penulis lebih memfokuskan penelitian pada sejarah peijumpaan Injil dan budaya, dimana penulis ingin mengidentifikasi model pekabaran Injil yang digunakan dari tahun 1913-2013 serta sikap gereja dalam menghadapi perjumpaannya dengan budaya, dengan membandingkan pada teori model Steven B. Bevans dan pandangan Knstus dan budaya menurut Richard Niebuhr. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode penelitian sejarah yang berbasis metode kualitatif, dimana penulis melakukan pengumpulan data melalui wawancara kepada pelaku-pelaku sejarah, mengumpulkan dokumen- dokumen sejarah gereja di Kecamatan Nosu, serta sumber-sumber data berupa tulisan dan peninggalan-peninggalan masa lampau yang berkaitan dengan apa yang diteliti. Dari hasil penelitian tersebut, dalam 100 tahun sejak masuknya Injil di Nosu, temyata kebanyakan para misionaris dan pendeta menggunakan Model B dan model C seperti yang dikemukakan oleh Steven B. Bevans. Kemudian dalam peijumpaan Injil dan budaya, terdapat sikap pro dan kontra terhadap kedua hal itu. Dan berdasarkan dari pandangan Richard Niebuhr tentang Kristus dan budaya, para misionaris dan pendeta lebih dominan menggunakan Christ ihe Transformer of Culture (Kristus sebagai pembaru kebudayaan), sebab mereka menggunakan kontekstualisasi dalam pelayanan mereka, sehingga kebudayaan yang ada itu diterima baik dan digunakan sebagai sarana untuk memberitakan Injil, dan dipakai untuk kemuliaan Allah semata-mata. Kata Kunci: Sejarah, Perjumpaan, Injil dan Budaya, model, sikap gereja

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 09 Jun 2024 19:32
Last Modified: 29 Jul 2024 11:03
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1448

Actions (login required)

View Item View Item