Baptisan dan Keselamatan: Kajian Teologis tentang Pemahaman Warga Jemaat Mengenai Keselamatan bagi Bayi yang Meninggal Sebelum Dibaptis di Jemaat Imanuel Pembu’ Klasis Lambanan

Papalangi', Damaris (2015) Baptisan dan Keselamatan: Kajian Teologis tentang Pemahaman Warga Jemaat Mengenai Keselamatan bagi Bayi yang Meninggal Sebelum Dibaptis di Jemaat Imanuel Pembu’ Klasis Lambanan. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.

[img] Text
damaris_hd.doc

Download (171kB)
[img] Text
damaris_kp.doc

Download (69kB)
[img] Text
damaris_bab_1.doc

Download (102kB)
[img] Text
damaris_bab_2.doc

Download (295kB)
[img] Text
damaris_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (69kB) | Request a copy
[img] Text
damaris_bab_4.doc
Restricted to Repository staff only

Download (129kB) | Request a copy
[img] Text
damaris_bab_5.doc

Download (23kB)
[img] Text
damaris_dp.doc

Download (21kB)
[img] Text
damaris_kp.doc

Download (69kB)
[img] Text
damaris_dp.doc

Download (21kB)
[img] Text
damaris_cv.doc

Download (21kB)

Abstract

Damaris Papalangi’ (20113169), tahun 2015. Menyusun skripsi dengan judul Baptisan dan Keselamatan dan sub judul Kajian Teologis tentang pemahaman warga jemaat mengenai keselamatan bagi bayi yang meninggal sebelum dibaptis di Gereja Toraja Mamasa jemaat Imanuel Pembu’ Klasis Lambanan. Penulisan skripsi ini di bawah bimbingan Pdt. Dr. A. Kabanga’, M.Th. dan Bapak Roby Marrung, S.Th. Kurangnya pemahaman teologi yang benar yang sesuai dengan ajaran Alkitab akan menimbulkan tindakan atau pengambilan keputusan yang salah. Sebuah kasus yang terjadi di sebuah jemaat di mana seorang bayi yang meninggal dibaptiskan terlebih dahulu sebelum dikuburkan menimbulkan kesalahpahaman antara orang yang tidak membenarkan hal itu dengan orang yang membenarkan hal demikian. Ketika melihat hal itu dilakukan maka sebagian besar anggota jemaat kemudian membenarkan bahwa baptisanlah yang menyelamatkan, sehingga kegelisahan pun hadir dalam setiap diri anggota jemaat bahwa bagaimana keselamatan bagi bayi yang meninggal sebelum dibaptis. Apakah ketika mereka tidak dibaptiskan lalu meninggal tidak akan pernah memperoleh keselamatan itu. Karena itu penulis membahas topik ini dengan tujuan untuk menguraikan dengan jelas makna baptisan dan keselamatan secara Alkitabiah. Dalam merampungkan penulisan ini, metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan, yakni meneliti sumber-sumber yang dianggap relevan dan berkaitan dengan topik tersebut, dan juga melalui observasi (pengamatan) dan wawancara. Dalam akhir dari tulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa baptisan merupakan tanda atau materai persekutuan dengan Allah. Baptisan dilakukan bukan sebagai syarat untuk memperoleh keselamatan melainkan sebagai pertanda bahwa orang tersebut telah menjadi bagian dalam persekutuan dengan Kristus. Keselamatan telah dikerjakan oleh Allah sendiri lewat pengorbanan Anak-Nya yang Tunggal sebagai tebusan bagi setiap orang yang berdosa, sehingga orang yang berdosa itupun dapat dibenarkan di hadapan Allah. Karena itu, keselamatan bagi bayi yang meninggal sebelum dibaptis merupakan rancangan Allah sendiri dalam kehidupannya. Intinya bahwa bukan baptisan atau bahkan usaha yang dilakukan manusia yang mampu menyelamatkannya tetapi keselamatan itu adalah pemberian Allah sendiri secara cuma-cuma lewat pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib di bukit Golgota.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: Andarias Manting
Date Deposited: 27 May 2024 18:34
Last Modified: 29 Jul 2024 10:15
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1287

Actions (login required)

View Item View Item