Batara, Marthien Mardyanto (2013) Anak-Anak dan Kerajaan Allah: Kajian Hermeneutis tentang Anak-anak sebagai Subyek Figurasi Pemilik Kerajaan Allah Berdasarkan Injil Markus 10:13-16. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Text
marthien_hd.docx Download (102kB) |
|
Text
marthien_kp.docx Download (39kB) |
|
Text
marthien_bab_1.docx Download (30kB) |
|
Text
marthien_bab_2.docx Download (42kB) |
|
Text
marthien_bab_3.docx Restricted to Repository staff only Download (135kB) | Request a copy |
|
Text
marthien_bab_4.docx Restricted to Repository staff only Download (28kB) | Request a copy |
|
Text
marthien_bab_5.docx Download (17kB) |
|
Text
marthien_dp.docx Download (13kB) |
|
Text
marthien_cv.docx Download (11kB) |
Abstract
Marthien Mardyanto Batara, 2013. ANAK-ANAK dan KERAJAAN ALLAH, dengan Sub Judul: Kajian Hermeneutis tentang Anak-anak sebagai Subyek Figurasi Pemilik Kerajaan Allah berdasarkan Markus 10:13-16, Skripsi. Dibimbing oleh Pdt. Dr A. Kabanga’ dan Fajar Kelana S.Th. Penelitian ini mengkaji tentang anak-anak sebagai subyek Figurasi pemilik Kerajaan Allah berdasarkan Injil Markus 10:13-16. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah: Mengapa Yesus menjadikan anak-anak sebagai subyek figurasi pemilik Kerajaan Allah berdasarkan Injil Markus 10:13-16. Berdasarkan masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Yesus menjadikan anak- anak sebagai subyek figurasi pewaris Kerajaan Allah dalam teks Markus 10:13-16 Berdasarkan hasil pengkajian dan analisis terhadap teks Markus 10:13-16 dapat dipaparkan sebagai berikut: Injil Markus 10:13-16 merupakan bagian dari kisah perjalanan Yesus ke Yerusalem. Peristiwa Yesus memberkati anak-anak dalam perikop ini memperlihatkan bahwa orang-orang yang mengikuti Yesus membawa anak-anak mereka kepada-Nya untuk diberkati, tetapi para murid melarang mereka namun Yesus memanggil anak-anak tersebut datang kepada-Nya. Dalam pandangan- Nya anak memiliki pribadi yang polos, taat dan setia, terbuka, tidak mendendam, dan rendah hati. Akan tetapi anak masih lemah dan masih bergantung kepada orang lain sehingga secara sosial kemasyarakatan mereka dianggap sebagai golongan yang terabaikan namun Yesus sungguh memperhatikan mereka. Kehadiran Yesus ditengah-tengah mereka merupakan sebuah keperpihakan bagi kaum yang lemah, tertindas dan terabaikan. Dengan berangkat dari konteks tersebut orang percaya atau murid Kristus harus memiliki sifat seperti yang dimiliki anak-anak dan orang dewasa harus belajar dari sifat anak-anak bahkan dalam hal pertumbuhannya pun anak perlu dibimbing, dibina, dan didik oleh orang yang lebih dewasa sehingga mampu mempresentasikan dirinya sebagai bagian dari Kerajaan Allah juga. Melalui ungkapan Yesus tersebut anak-anak menjalin hubungannya dengan Tuhan sehingga Yesus memanggil anak-anak itu datang kepada-Nya, memeluk dan memberkati mereka dan anak-anak merupakan gambaran figurasi yang sempurna karena merekalah yang patut menerima Kerajaan Allah yang telah banyak menanggung banyak penderitaan. Yesus memperdulikan orang-orang yang dianggap kecil, berharga dan terabaikan seperti kebiasaan orang pada umumnya.
Item Type: | Thesis (Scholar) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible |
Depositing User: | mahasiswa mahasiswa |
Date Deposited: | 16 May 2024 07:34 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 11:08 |
URI: | http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/1222 |
Actions (login required)
View Item |