Siangkaran ; Kajian Teologis Budaya Siangkaran sebagai Perekat Kerukunan Umat Beragama di Desa Tongkonan Kecamatan Bastem Kabupaten Luwu

Nengsi, Nengsi (2023) Siangkaran ; Kajian Teologis Budaya Siangkaran sebagai Perekat Kerukunan Umat Beragama di Desa Tongkonan Kecamatan Bastem Kabupaten Luwu. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
nengsi_similarity_index.pdf

Download (185kB)
[img] Text
nengsi_kp_bab_1.pdf

Download (618kB)
[img] Text
nengsi_bab_2.pdf

Download (751kB)
[img] Text
nengsi_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (576kB) | Request a copy
[img] Text
nengsi_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (550kB) | Request a copy
[img] Text
nengsi_bab_5.pdf

Download (450kB)
[img] Text
nengsi_dp.pdf

Download (406kB)

Abstract

NENGSI. 2020196500. Kajian Teologis Budaya Siangkaran Sebagai Perekat Kerukunan Umat Beragama di Desa Tongkonan Kecamatan Bastem Kabupaten Luwu. Dibimbing oleh Bapak Agustinus Ruben dan Ibu Resky P. Nasaruddin. Desa Tongkonan merupakan wilayah dimana masyarakatnya hidup dalam konteks pluralitas keagamaan, namun kerukunan antar umat beragama masih terjalin dengan baik dan masih sangat dirasakan oleh masyarakat sampai saat ini. Meskipun di dalamnya bercampur baur keyakinan tetapi tidak pernah ada ketegangan dalam persoalan perbedaan keyakinan terhadap nilai-nilai kemasyarakatan yang mengacu pada nilai budaya siangkaran (tolong menolong, saling menopang). Pendekatan yang digunakan menggunakan metode penelitian jenis kualitatif field research (penelitian lapangan) yang bersifat deskriptif untuk memudahkan penulis dalam mendapatkan data dan informan di lapangan berhubungan dengan topik penelitian. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana praktek budaya siangkaran yang nampak dalam masyarakat serta bagaimana pengaruh budaya siangkaran sebagai perekat kerukunan umat beragama di Desa Tongkonan. Budaya siangkaran merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan untuk kepentingan bersama supaya masyarakat dapat hidup rukun dan damai. Dalam prakteknya, budaya siangkaran yang nampak dalam masyarakat Desa Tongkonan, terjadi secara menyeluruh kepada semua orang tanpa melihat pada latar belakang seseorang. Seperti dalam upacara rambu tuka’, rambu solo’, dalam pembangunan tempat ibadah dan pembangunan rumah warga. Dimana masyarakat dari semua kalangan ikut terlibat didalamnya bukan hanya oleh golongan tertentu, tetapi semua mulai dari yang muda sampai yang tua. Budaya siangkaran berpengaruh dalam mempererat kerukunan umat beragama di Desa Tongkonan karena didalam prakteknya, masyarakat tidak lebih mengedepankan persoalan keyakinan melainkan lebih mengutamakan pada nilai kekeluargaan. Dengan demikian suatu kesimpulan yang diperoleh penulis adalah sebuah kekeluargaan yang tetap terpelihara, akan membawa kita pada sebuah kebersamaan yang rukun dan damai.

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education
Depositing User: mahasiswa mahasiswa
Date Deposited: 09 Feb 2024 06:45
Last Modified: 29 Jul 2024 15:28
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/779

Actions (login required)

View Item View Item