Pengaruh Servant Leadership, Interpersonal Communication, Spiritual Personality terhadap Kesetaraan Gender dalam Konteks Budaya Toraja dengan Leadership Trust sebagai Intervening

Runtukahu, Regita Oktavina (2025) Pengaruh Servant Leadership, Interpersonal Communication, Spiritual Personality terhadap Kesetaraan Gender dalam Konteks Budaya Toraja dengan Leadership Trust sebagai Intervening. Doctoral thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

	Text regita_skpp.pdf Download (112kB)
	Text regita_hd.pdf Download (483kB)
	Text regita_kp.pdf Download (523kB)
	Text regita_bab_1.pdf Download (711kB)
	Text regita_bab_2.pdf Download (1MB)
	Text regita_bab_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (663kB) | Request a copy
	Text regita_bab_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text regita_bab_5.pdf Download (491kB)
	Text regita_dp.pdf Download (356kB)
	Text regita_cv.pdf Download (390kB)

Abstract

The presence of women in church leadership is very important to achieve equality and equal partnership between men and women. Equality and partnership are two concepts that are closely related to women's leadership in the church. Equality refers to equal rights and treatment between men and women, while partnership refers to equal cooperation between the two. Discrimination and subordination of women also occur in church life. Patriarchal churches are indeed less beneficial for women to play a greater role in them. In fact, it is not uncommon for women to experience obstacles in getting involved in the Church. Women are often viewed as limited labor and are considered as male assistants rather than co-workers. Women are not involved in decision-making. In Indonesia, gender equality still does not exist in the workplace. The influence of socio-cultural values that develop in society, such as professional preferences and wage differences, is one of the causes of gender inequality. As a result, women's roles become smaller and their abilities have not been maximized. This study uses Structural Equation Modeling (SEM) and the Partial Least Square (PLS) method. Smart-PLS version 4 is one of the Structural Equation Model (SEM) solution methods, also known as PLS-SEM. SEM is an analysis that combines factor analysis, structural models, and path analysis. Multivariate statistical analysis (SEM) is a technique. Partial Least Square (PLS) is a very powerful analysis approach because it does not rely on many assumptions or criteria, such as normality and multicollinearity tests. Variable Servant Leadership does not have a significant effect on Gender Equality through the intervening variable Leadership Trust. The Interpersonal Communication variable has a significant effect on Gender Equality through the intervening variable Leadership Trust. The Spiritual Personality variable has a significant effect on Gender Equality through the intervening variable Leadership Trust. The Leadership Trust variable does not have a significant effect on Gender Equality. The Servant Leadership variable does not have a significant effect on Gender Equality. The Spiritual Personality variable does not have a significant effect on Gender Equality. interpersonal communication and spiritual personality are very important to encourage gender equality through the trust of leaders in Toraja, especially in the GKII Region II Toraja environment. To change values such as gender equality in Toraja culture, especially in the organizational environment of GKII Region II Toraja, effective communication between people and a spirituality-based approach that respects customary values are needed. To play a role in social change such as gender equality, leaders need a more contextual change in values. On the other hand, trust in leaders based on customary legitimacy may not be enough to drive change. ABSTRAK Keberadaan kaum perempuan dalam kepemimpinan gereja sangat penting untuk mencapai kesetaraan dan kemitraan yang sama antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan maupun kemitraan adalah dua konsep yang erat kaitannya dengan kepemimpinan kaum perempuan di gereja. Kesetaraan merujuk pada hak maupun perlakuan yang seimbang antara laki-laki dan perempuan, sementara kemitraan merujuk pada kerjasama yang seimbang antara keduanya. Diskriminasi dan subordinasi wanita itu terjadi juga dalam kehidupan menggereja. Gereja yang bercorak patriarkal memang kurang menguntungkan bagi wanita untuk lebih berperan serta di dalamnya. Bahkan tidak jarang wanita justru mengalami hambatan dalam melibatkan diri dalam Gereja. Wanita sering dipandang sebagai tenaga kerja yang terbatas dan dianggap sebagai pembantu pria daripada rekan kerja. Wanita tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Di Indonesia, kesetaraan gender masih belum ada di tempat kerja. Pengaruh nilai sosial budaya yang berkembang di masyarakat, seperti preferensi profesi dan perbedaan upah, adalah salah satu penyebab ketidaksetaraan gender. Akibatnya, peran wanita menjadi lebih kecil dan kemampuan mereka belum dimaksimalkan. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan metode Partial Least Square (PLS). Smart-PLS versi 4 adalah salah satu metode penyelesaian Model Persamaan Struktural (SEM), yang juga dikenal sebagai PLS-SEM. SEM adalah analisis yang menggabungkan analisis faktor (factor analysis), model struktural (structural model), dan analisis jalur (path analysis). Analisis statistik multivariat (SEM) adalah teknik. Partial Least Square (PLS) adalah pendekatan analisis yang sangat kuat karena tidak bergantung pada banyak asumsi atau kriteria, seperti uji normalitas dan multikolinearitas. Variable Servant Leadership tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kesetaraan Gender melalui variable intervening Leadership Trust. Variable Interpersonal Communication memiliki pengaruh signifikan terhadap Kesetaraan Gender melalui variable intervening Leadership Trust. variable Spiritual Personality memiliki pengaruh signifikan terhadap Kesetaraan Gender melalui variable intervening Leadership Trust. variable Leadership Trust tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kesetaraan Gender. variable Servant Leadership tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kesetaraan Gender. Variable Spiritual Personality tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kesetaraan Gender. Interpersonal communication dan spiritual personality sangat penting untuk mendorong kesetaraan gender melalui kepercayaan pemimpin di Toraja, khususnya di lingkungan GKII Daerah II Toraja. Untuk mengubah nilai-nilai seperti kesetaraan gender dalam budaya Toraja khususnya dalam lingkungan organisasi GKII Daerah II Toraja, diperlukan komunikasi yang efektif antara orang-orang dan pendekatan berbasis spiritualitas yang menghargai nilai-nilai adat.Untuk berperan dalam perubahan sosial seperti kesetaraan gender, pemimpin memerlukan perubahan nilai yang lebih kontekstual. Sebaliknya, kepercayaan pada pemimpin yang didasarkan pada legitimasi adat mungkin tidak cukup untuk mendorong perubahan.

Item Type:	Thesis (Doctoral)
Subjects:	B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User:	am andarias m.
Date Deposited:	10 Nov 2025 11:22
Last Modified:	10 Nov 2025 11:22
URI:	http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/5112

Actions (login required)

View Item