Analisis Teologi Kontekstual terhadap Ritual Ma’pakulla’ dan Implikasinya bagi Jemaat Bau Klasis Bittuang

Roro’, Widya Mian (2025) Analisis Teologi Kontekstual terhadap Ritual Ma’pakulla’ dan Implikasinya bagi Jemaat Bau Klasis Bittuang. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
widya_kp.pdf

Download (196kB)
[img] Text
widya_bab_1.pdf

Download (288kB)
[img] Text
widya_bab_2.pdf

Download (347kB)
[img] Text
widya_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (300kB) | Request a copy
[img] Text
widya_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (370kB) | Request a copy
[img] Text
widya_bab_5.pdf

Download (235kB)
[img] Text
widya_dp.pdf

Download (236kB)
[img] Text
widya_lp.pdf

Download (236kB)
[img] Text
widya_lp2.pdf

Download (116kB)
[img] Text
widya_cv.pdf

Download (39kB)
[img] Text
widya_skpp.pdf

Download (92kB)
[img] Text
widya_hd.pdf

Download (331kB)

Abstract

Widya Mian Roro. 2025. Analisis Teologi Kontekstual terhadap Ritual Ma’pakulla’ dan Implikasinya bagi Jemaat Bau Klasis Bittuang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh praktek ritual ma’pakulla‘ oleh Jemaat Bau Klasis Bittuang, yang bertujuan untuk mengendalikan hujan agar tidak mengaggu pelaksanaan upacara adat rambu tuka‘ dan rambu solo‘. Dalam hal ini memfokuskan kajian pada pelaksanaan ritual, makna bagi jemaat serta posis dalam kehidupan iman. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teologi kontekstual model sintesis menurut Stephen B. Bevans karena mengabungkan iman kristen dengan budaya yang seimbang tanpa mengabaikan otoritas Alkitab. Fokus utama penelitian terletak pada analisis teologi kontekstual terhadap praktik ritual ma’pakulla‘ untuk memahami relevansinya secara teologis. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memaknai ma’pakulla’ bukan sebagai praktik magis, melainkan sebagai bentuk doa yang ditujukan kepada Tuhan, dilakukan dengan cara-cara yang khas dan turun-temurun. Meskipun bersifat tradisional, praktik ini dinilai selaras dengan iman Kristen karena dilandasi dengan pengharapan dan permohonan kepada Allah, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Elia dalam Alkitab (1 Raja-raja 17:1 dan Yakobus 5:17). Temuan penelitian menegaskan bahwa ritual ini merupakan bentuk harmonisasi antara budaya lokal dan iman Kristen. Melalui pendekatan teologi kontekstual model sintesis, ditemukan bahwa nilai-nilai budaya dalam ritual ma’pakulla’ dapat dinilai dan disaring secara teologis, sehingga praktik ini dipahami sebagai ekspresi iman yang kontekstual. Gereja berperan penting dalam mendampingi jemaat agar dapat memahami dan memaknai ulang tradisi budaya secara alkitabiah dan relevan dengan konteks kehidupan mereka. Kata kunci: ma’pakulla’, teologi kontekstual, Stephen B. Bevans, Jemaat Bau. ABSTRACT Widya Mian Roro. 2025. A Contextual Theological Analysis of the Ma’pakulla’ Ritual and Its Implications for the Congregation of Bau, Bittuang Classis. this research is motivated by the practice of the ma'pakulla' ritual by the Jemaat Bau Klasis Bittuang, which aims to control it so as not to interfere with the implementation of the traditional ceremonies of rambu tuka' and rambu solo'. In this case, the focus of the study is on the implementation of the ritual, the meaning for the congregation and the position in the life of faith. This study uses a contextual theological approach to the synthesis model according to Stphen B. Bevans because it combines Christian faith with a balanced culture without ignoring the authority of the Bible. The main focus of the study lies in the contextual theological analysis of this practice in order to understand its theological relevance. The research method used is descriptive qualitative, with data collected through interviews, observations, documentation, and literature study. Findings reveal that the congregation perceives ma’pakulla’ not as a magical act, but as a sincere prayer to God, conducted in unique, inherited ways. Although traditional in form, the ritual is considered consistent with Christian beliefs, as it reflects faith and dependence on God, similar to the prayer of the prophet Elijah in 1 Kings 17:1 and James 5:17. The findings affirm that the ritual represents a harmony between local culture and Christian faith. Using the contextual theology synthesis model, cultural values within ma’pakulla’ can be theologically assessed and filtered, allowing it to be understood as a contextual expression of faith. The church plays a vital role in guiding congregants to reinterpret traditional practices in a biblical and contextually relevant manner. Keywords: ma’pakulla’, contextual theology, Stephen B. Bevans, Bau Congregation

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: Andarias Manting
Date Deposited: 20 Aug 2025 11:42
Last Modified: 20 Aug 2025 11:42
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/5022

Actions (login required)

View Item View Item