Kutukan Cinta dan Musibah Keluarga Toraja Pamona di Dusun Lingkungan Bulu-Bulu Luwu Timur dalam Perspektif Fenomenologi Edmund Husserl

Tria, Yensin (2025) Kutukan Cinta dan Musibah Keluarga Toraja Pamona di Dusun Lingkungan Bulu-Bulu Luwu Timur dalam Perspektif Fenomenologi Edmund Husserl. Scholar thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
yensin_skpp.pdf

Download (91kB)
[img] Text
yensin_hd.pdf

Download (265kB)
[img] Text
yensin_kp.pdf

Download (382kB)
[img] Text
yensin_bab_1.pdf

Download (400kB)
[img] Text
yensin_bab_2.pdf

Download (412kB)
[img] Text
yensin_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (400kB) | Request a copy
[img] Text
yensin_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (435kB) | Request a copy
[img] Text
yensin_bab_5.pdf

Download (281kB)
[img] Text
yensin_dp.pdf

Download (420kB)
[img] Text
yensin_lp.pdf

Download (428kB)
[img] Text
yensin_cv.pdf

Download (299kB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memahami sejarah mengenai fenomena kutukan cinta antara masyarakat Toraja dan Pamona, serta memahami bagaimana hubungan antara kutukan cinta dan musibah yang melanda keluarga Toraja dan Pamona hari ini di Dusun Lingkungan Bulu-bulu, Kabupaten Luwu Timur Dalam perspektif Edmund Husserl. Untuk menghasilkan hasil yang baik, maka penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Melihat judulnya. Tulisan ini jelas menggunakan teori fenomenologi karangan Edmund Husser sebagai pisau analisanya dalam membedah fenomena yang terjadi. Dalam tulisan ini jelas bahwa sejarah kutukan cinta antara Toraja Pamona pernah terjadi . Sementara itu, melalui teori fenomenologi sebagai metode dalam menilai sebuah fenomena, maka menurut penulis kutukan cinta dan peristiwa musibah di keluarga Toraja dan Pamona yang diasumsikan masyarakay memiliki keterhubungan, hal itu tidak mendasar. Sebab penilaian yang ada sekarang tidak berdasar pada cerita utuh, melainkan berdasarkan kepercayaan turun temurun yang sifatnya tidak dapat dipertanggung jawabkan secara rasional. Abstrak : Fenomena, Kutukan, Cinta, Musibah, Tomoni ABSTRACT This paper aims to understand the history of the love curse phenomenon between the Toraja and Pamona communities, and to understand the relationship between the love curse and the disaster that befell the Toraja and Pamona families today in the Bulu-bulu Hamlet, East Luwu Regency from Edmund Husserl's perspective. To produce good results, this study uses a qualitative research method with a phenomenological approach. Looking at the title. This paper clearly uses Edmund Husser's phenomenological theory as its analytical tool in dissecting the phenomena that occur. In this paper it is clear that the history of the love curse between Toraja Pamona has occurred. Meanwhile, through phenomenological theory as a method in assessing a phenomenon, according to the author, the love curse and the disaster events in the Toraja and Pamona families that are assumed by society to be connected, are not fundamental. Because the current assessment is not based on a complete story, but rather on hereditary beliefs that cannot be rationally accounted for. Abstract: Phenomenon, Curse, Love, Disaster, Tomoni

Item Type: Thesis (Scholar)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
Depositing User: am andarias m.
Date Deposited: 09 Sep 2025 14:37
Last Modified: 09 Sep 2025 14:38
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/5019

Actions (login required)

View Item View Item