Merajut Relasi, Mewujudkan Keadilan: Membaca Narasi Penciptaan dalam Kejadian 1:1-31 dari Perspektif To Sangserekan sebagai Basis Ekologi Kontekstual

Cakra, Paul (2021) Merajut Relasi, Mewujudkan Keadilan: Membaca Narasi Penciptaan dalam Kejadian 1:1-31 dari Perspektif To Sangserekan sebagai Basis Ekologi Kontekstual. Masters thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
paul_skpp.pdf

Download (67kB)
[img] Text
paul_hd.pdf

Download (406kB)
[img] Text
paul_kp.pdf

Download (107kB)
[img] Text
paul_bab_1.pdf

Download (338kB)
[img] Text
paul_bab_2.pdf

Download (841kB)
[img] Text
paul_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (319kB) | Request a copy
[img] Text
paul_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (799kB) | Request a copy
[img] Text
paul_bab_5.pdf

Download (71kB)
[img] Text
paul_dp.pdf

Download (192kB)
[img] Text
paul_cv.pdf

Download (24kB)

Abstract

Isu ekologi adalah satu dari banyaknya isu yang selalu menarik untuk dibahas khususnya dalam kaitannya dengan teologi. Ketertarikan terhadap isu ini dilatarbelakangi dengan keresahan terhadap praktik sebagian penganut agama (baca:Kristen) yang secara liar dan tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan alam ciptaan Tuhan. Penyebabnya tentu beragam, namun beberapa hal yang memberi kontribusi besar dalam tindakan liar tersebut ialah pemaknaan yang keliru terhadap teks-teks tertentu dalam kitab suci (baca:Alkitab) yang disalah tafsirkan demi untuk melegalkan sikap eksploitasi alam. Selain itu, kurang dihidupinya nilai-nilai ekologis yang terkandung dalam kearifan lokal yang tentu ini merupakan nilai yang juga dekat dengan kehidupan manusia. Tesis ini adalah upaya untuk membangun dua hal di atas, yakni berupaya memberi pemaknaan secara biblis kontekstual terhadap teks-teks Alkitab yang langsung berbicara mengenai pemeliharaan alam. Dalam hal ini, penulis berfokus pada Kejadian 1:1-31 yang dibaca dalam kacamata hermeneutik ekologi berbasis kearifan lokal Toraja yakni filosofi To Sangserekan. Dalam filosofi To Sangserekan, penulis menggunakan tiga elemen dalam membaca narasi dalam Kejadian 1:1-31. Pertama, Puang Matua sebagai Pencipta Tunggal; Kedua, Ciptaan Yang Sang-Serek-An (semua diciptakan dalam bingkai persaudaraan); Ketiga, Sangserekan Yang Saling Memelihara (sumbangsih Kejadian 1 terhadap keutuhan ciptaan). Dari upaya pembacaan teks Kejadian 1:1-31 dalam semangat hermeneutik kontekstual ini, maka dapat ditegasan sebuah konsepsi ekologi bahwa semua diciptakan oleh Allah, diciptakan dalam keadaan bersaudara (to sangserekan) dan karena relasi persaudaraan itulah maka wajib untuk saling melengkapi dan menghidupi. Kata Kunci : Ekologi, Kearifan Lokal (To Sangserekan), Kejadian 1:1-31, Hermeneutik Ekologi Kontekstual, Ecological issues are one of the many issues that are always interesting to discuss, especially in relation to theology. Interest in this issue is motivated by anxiety about the practice of some religious adherents (read: Christians) who are w U d and irresponsible in utilizing God's creation. The causes are certainly various, but several things that have contributed greatly to this illegal act are the misinterpretation of certain texts in the holy bible which are misinterpreted in order to legalize the attitude of exploiting nature. In addition, the lack of ecological values contained in local wisdom which of course is a value that is also close to human life. This thesis is an attempt to build on the two things above, namely trying to give contextual biblical meaning to biblical texts that directly talk about the preservation of nature. In this case, the author focuses on Genesis 1:1-31 which is read from the perspective of ecological hermeneutics based on Toraja local wisdom, namely the philosophy of To Sangserekan. In the philosophy of To Sangserekan, the writer uses three elements in reading the narrative in Genesis 1:1-31. First, Puang Matua as Sole Creator; Second, the Sang-Serek-An Creation (all created within the framework of brotherhood); Third, Sangserekan Who Cares for One Another (Genesis l's contribution to the integrity of creation). From the effort t o read the text of Genesis 1:1-31 in this contextual hermeneutic spirit, it can be affirmed an ecological conception that everything was created by God, created in a State of brotherhood (to sangserekan) and because of this fratemal relationship, it is obligatory to complement and support each other. Keynote : Ecology, Local Wisdom (To Sangserekan), Genesis 1:1-31, Contextual Ecological Hermeneutics.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 16 Feb 2025 18:49
Last Modified: 16 Feb 2025 18:49
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4407

Actions (login required)

View Item View Item