Takhta dan Mimbar: suatu kajian Hermeneutik Yesaya 9:1-6 tentang Kuasa dan Relevansinya bagi Pemimpin Kristen Masa Kini

Kombong, Okywenty (2015) Takhta dan Mimbar: suatu kajian Hermeneutik Yesaya 9:1-6 tentang Kuasa dan Relevansinya bagi Pemimpin Kristen Masa Kini. Masters thesis, Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

[img] Text
okywenty_hd.pdf

Download (788kB)
[img] Text
okywenty_kp.pdf

Download (361kB)
[img] Text
okywenty_bab_1.pdf

Download (567kB)
[img] Text
okywenty_bab_2.pdf

Download (690kB)
[img] Text
okywenty_bab_3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (981kB) | Request a copy
[img] Text
okywenty_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (589kB) | Request a copy
[img] Text
okywenty_bab_5.pdf

Download (427kB)
[img] Text
okywenty_dp.pdf

Download (351kB)
[img] Text
okywenty_cv.pdf

Download (297kB)

Abstract

Okywenty Kombong, nirm 13010106, 2015 menyusun tesis dengan judul TAKHTA DAN MIMBAR: Kajian Hermeneutik Yesaya 9:1—6 dan Relevansinya bagi Kepemimpinan Gereja Masa Kini. Berkenaan dengan kepemimpinan Gereja maka yang sangat penting dalam pertumbuhan gereja adalah menyangkut kepemimpinan, karena titik fokus dan sumber kekuatan dalam mencapai tujuan gereja terletak pada kepemimpinan seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus berdasar pada hikmat, petunjuk, dan kuasa yang berasal dari Allah. Bagi seorang pemimpin, memercayai Allah sebagai realitas tertinggi dan meyakini otoritas kuasa-Nya adalah dasar untuk membangun fondasi sebuah kepemimpinan. Namun Kenyataan dalam kehidupan masa kini menunjukkan bahwa kepemimpinan seorang pemimpin sudah mulai bergeser makna oleh pemimpin itu sendiri, misalnya sebagai prestise atau ajang persaingan yang dimotivasi oleh persoalan ekonomi, bahkan sudah dianggap biasa oleh seseorang. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah memahami Relevansi Konsep Kuasa sebagai tahta dan mimbar dalam teks Yesaya 9:1-6 bagi kepemimpinan gereja masa kini. Pendekatan Hermeneutik menjadi pendekatan yang paling relevan dalam penelitian ini karena metode kualitatif bertumpu pada kemampuan interpretasi dan mengadakan hermeneutik dalam Perjanjian Lama. Kemudian digunakan juga metode pengamatan untuk melihat relevansi dan masalah yang dibahas dalam tesis ini. Berdasarkan hasil interpretasi teks dan pengamatan pada gereja masa kini, maka hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa Yesaya 9:1-6 menunjuk kepada Mesias adalah pemimpin yang ditahbiskan sebagai pemimpin, baik dari garis keturunan Raja Daud, maupun dari garis kapasitas, kharisma dan kuasa yang melekat padanya. Sebagai pemimpin, Mesias sungguh paham apa yang harus dikeijakannya dalam semua jabatan kepemimpinan yang diembannya. Seorang pemimpin sebagai wakil Allah harus menjadikan mimbar sebagai altar utama dalam gereja, tempat untuk menyuarakan suara Allah dan memimipin umat Allah berdasarkan kebenaran dan keadilan Allah menuju kepemilikan syalom / damai sejahtera.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 05 Feb 2025 20:18
Last Modified: 05 Feb 2025 20:18
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4322

Actions (login required)

View Item View Item