Pengaruh Nilai-Nilai Tradisi Leluhur Rambu Solo' terhadap Konsep Kematian yang Dimiliki Umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja

Agustinus, Agustinus (2011) Pengaruh Nilai-Nilai Tradisi Leluhur Rambu Solo' terhadap Konsep Kematian yang Dimiliki Umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja. Doctoral thesis, STT Baptis Indonesia.

[img] Text
agustinus_hd.pdf

Download (670kB)
[img] Text
agustinus_kp.pdf

Download (497kB)
[img] Text
agustinus_bab_1.pdf

Download (484kB)
[img] Text
agustinus_bab_2.pdf

Download (2MB)
[img] Text
agustinus_bab_3.doc
Restricted to Repository staff only

Download (553kB) | Request a copy
[img] Text
agustinus_bab_4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
agustinus_bab_5.pdf

Download (464kB)
[img] Text
agustinus_dp.pdf

Download (333kB)

Abstract

Masalah Penelitian Masalah yang perlu diselesaikan dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengaruh Nilai-Nilai Tradisi Leluhur Rambu Solo’ terhadap Konsep Kematian yang Dimiliki Umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja. Masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut: Pertama, Bagaimana kecenderungan pengaruh nilai-nilai tradisi Rambu So/o’terhadap konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja? Kedua, Indikator manakah dari nilai-nilai tradisi leluhur Rambu Solo’ yang dominan memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja? Ketiga, Kategori latar belakang manakah yang dominan memengaruhi pemahaman umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja sehingga terlibat dalam tradisi leluhur Rambu Solo1? Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Pertama, untuk mengetahui kecenderungan pengaruh nilai-nilai tradisi Rambu So/o’terhadap konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereia KIBAID di Toraja. J Kedua, untuk menemukan nilai tradisi Rambu Solo’ yang dominan memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja. J Ketiga, untuk menemukan kategori latar belakang umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja yang dominan memengaruhi keterlibatan mereka dalam tradisi leluhur Rambu Solo’. Hipotesis Penelitian ini memiliki tiga hipotesis yang perlu diuji kebenarannya, yaitu: 1. Nilai-nilai tradisi Rambu Solo’ berpengaruh kuat terhadap konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja. 2. Nilai kekeluargaan dalam penerapan tradisi Rambu Solo’ adalah faktor yang dominan memengaruhi konsep kematian dalam pandangan umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja. 3. Kategori latar belakang ekonomi umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja berpengaruh kuat dan dominan terhadap penerapan tradisi Rambu Solo’. Metode Penelitian Dalam penelitian dikenal dengan sejumlah metode. Penelitian berdasarkan metode yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi delapan kelompok, yakni: penelitian survei, ex post facto, eksperimen, naturalistik, policy research, action research, evaluasi dan sejarah. Mengacuh pada tipe- tipe tersebut, maka penelitian ini menggunakan tipe penelitian survei, yaitu penelitian yang digunakan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan pengaruh dan hubungan-hubungan antar variabel. Tujuan survei adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu. Variabel-variabel yang diukur dinyatakan dengan variabel bebas dan variabel terikat. Temuan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh hasil yang berkaitan dengan tiga hipotesis sebagai berikut: 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa karena FhitUng > Ftabei (5.681 >3,860), maka Ho ditolak, artinya nilai penyucian (xi), nilai pemujaan (x2), nilai kesejahteraan (x3), nilai kekeluargaan (x4), nilai persekutuan (x5), nilai tanggungjawab (x6), nilai harga diri (x7), nilai perdamaian (x8), nilai kepahlawanan (x9), nilai jasa (x10), dan nilai sosial (xn) secara bersama- sama berpengaruh terhadap konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja K BA D di Toraja. Konsep kematian yang dimiliki umat Kristen SwT pdl rae ?ecara signifikan dipengaruhi oleh nilai-nilai tradisi leluhur Rambu Solo. Persamaan regresi liner ganda menunjukkan iii Y = 123,222+-0,424X1+-0,279X2+-0,513X3+0,280X4+0,226X5+-0,084X6+- 0,482X7+-0,652X8+-0,192X9+-0,121XI0+-0,274X11. Artinya, setiap pengaruh nilai tradisi Rambu Solo’ secara bersama-sama, maka konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID akan meningkat sebesar 45,037 kali dari sekarang. Sedang uji regresi menunjukkan F sebesar 5,681 adalah signifikan pada a<0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa nilai-nilai tradisi Rambu Solo’ berpengaruh signifikan terhadap konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja adalah terbukti dalam penelitian ini. 2. Faktor dominan dari nilai-nilai tradisi leluhur yang memengaruhi umat Kristen Gereja di Toraja adalah nilai kesejahteraan. Hipotesis bahwa nilai kekeluargaan dalam tradisi Rambu Solo’ adalah faktor yang dominan memengaruhi konsep kematian dalam pandangan umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja, tidak terbukti/ditolak. Persentase sumbangan Xi, X2, X4, ...Xn menunjukkan bahwa Nilai Kesejahteraan (X3) lebih dominan dari nilai-nilai tradisi Rambu Solo’ lainnya terhadap konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja. Adapun hubungan Nilai Kesejahteraan (X3) dengan Y dihasilkan ryx3 sebesar 0,304 dan adjusted R Square sebesar 0,090. Artinya, hubungan pengaruh X3 dengan Y sebesar 9,0%. Nilai-nilai budaya yang lain yaitu: Nilai Penyucian (X^)) memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID (Y) sebesar 8,1%, ditunjukkan dengan hasil ryxi sebesar 0,289 dan adjusted R Square sebesar 0,081. Nilai Harga Diri (X7) memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID (Y) sebesar 8,0%, ditunjukkan dengan hasil ryx7 sebesar 0,283 dan adjusted R Square sebesar 0,080. Nilai Jasa (X10) memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID (Y) sebesar 7,9%, ditunjukkan dengan hasil ryxio sebesar 0,286 dan adjusted R Square sebesar 0,079. Nilai Pemujaan (X2) memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID (Y) sebesar 7,6%, ditunjukkan dengan hasil ryx2 sebesar 0,279 dan adjusted R Square sebesar 0,076. Nilai Perdamaian (X8) memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID (Y) sebesar 7,5%, ditunjukkan dengan hasil ryx8 sebesar 0,278 dan adjusted R Square sebesar 0,075. Nilai Kepahlawanan (X9) memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID (Y) sebesar 6,9%, ditunjukkan dengan hasil ryx9 sebesar 0,267 dan adjusted R Square sebesar 0,069. Nilai Kekeluargaan (X4) memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID (Y) sebesar 5,9%, ditunjukkan dengan hasil ryx4 sebesar 0,249 dan adjusted R Square sebesar 0,059. Nilai Sosial (Xn) memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID (Y) sebesar 5,9%, ditunjukkan dengan hasilkan ryxn sebesar 0,247 dan adjusted R Square sebesar 0,059. Nilai Tanggung jawab (X6) memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID (Y) sebesar 5,4%, ditunjukkan dengan hasil ryx6 sebesar 0,237 dan adjusted R Square sebesar 0 054 Nilai Persekutuan (KJ memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen gereja KIBAID (Y) sebesar 3,5%, ditunjukkan dengan hasil ryx5 iv f sebesar 0,193 dan adjusted R Square sebesar 0,035. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kesejahteraan merupakan nilai yang dikejar oleh kebanyakan orang seperti dalam sampel penelitian ini. Peneliti juga melihat kecenderungan tersebut sebagai penggerak perilaku mantunu sebagaimana disinggung dalam bab dua penelitian ini, bahwa masyarakat Toraja yang menganut paham animis berpandangan bahwa dengan memberi kepada lelur, maka setiap pemberian itu akan mendapatkan imbalan berkat dari leluhur. Bahkan, di dalam teori telah dijelaskan bahwa jika seseorang tidak lagi merasakan adanya berkat dalam kehidupannya maka seseorang melakukan ritus yang intinya adalah mendapat berkat sejahtera. Dikatakan juga bahwa jika seseorang yang telah meninggal dan tidak dibuat ritus maka ia tidak akan sejahtera di dunia seberang di alam baka yaitu Puya. Temuan penelitian ini bahwa nilai kesejahteraan merupakan faktor dominan yang dikejar orang anggota gereja KIBAID di Toraja yang masih dipengaruhi tradisi menunjukkan bahwa ada suatu penggerak nilai dalam hidup umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja yang sedang berjalan berdampingan dengan imannya kepada Yesus, yaitu pengaruh nilai tradisi Rambu Solo’, yaitu nilai kesejahteraan. Melalui penelitian dengan pendekatan Classification and Regression Trees, ditemukan bahwa yang memiliki pengaruh langsung terhadap konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja (Y) adalah Variabel Nilai Kepahlawanan (X9) Variabel ini mampu memengaruhi 15,3065 kali kondisi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja (Y) seperti sekarang secara signifikan pada a<0,05. Dalam analisis yang lebih dalam, terlihat bahwa faktor yang turut menentukan konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja (Y) adalah Variabel Nilai Sosial (Xn) sebesar 6,6497, dan Variabel Nilai Kekeluargaan (KA) sebesar 6,1800. Jika nilai penggerak yang memengaruhi umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja ialah nilai kesejahteraan, maka penelitian ini juga sekaligus menunjukkan bahwa yang memengaruhi secara langsung konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja ialah adanya nilai kepahlawanan, yaitu yang didukung oleh nilai sosial dan nilai kekeluargaan. Hal dapat berarti umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja masih dipengaruhi oleh sikap menghargai mereka (leluhur) yang dianggap telah banyak berkorban, dihargai secara turun-temurun dalam bentuk tradisi. Sementara itu, jika seseorang membawa kurban mantunu atau pemberian lainnya kepada orang lain yang mengalami kedukaan dan mengadakan pesta upacara maka hal itu sebenarnya sedang digerakkan oleh sikap sosial orang Toraja, dan kuatnya nilai-nilai kekeluargaan yang dibangun dalam struktur Tongkonan. Segaimana dikemukakan dalam teori bahwa masyarakat Toraja sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan, memiliki keterikatan dengan Tongkonannya. Dan karena itu pula, jika dalam masyarakat dilakukan pesta upacara seperti halnya Rambu Solo', maka setiap anggota secara sosial mengumpulkan persembahan untuk mendukung upacara tersebut Jadi, penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh traksi terhadap konsep V kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja terjadi melalui adanya upacara Rambu Solo’ yang secara dominan digerakkan oleh pengaruh nilai kesejahteraan. Konsep umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja itu secara langsung sebenarnya digerakkan oleh ada nilai kepahlawanan, yaitu menghargai leluhur melalui upacara Rambu Solo’, yang tidak lain dilakukan demi mendapat sejahtera dan kesejahteraan pahlawan/lelur yang diupacarakan. Di bawah nilai tersebut terbagung juga nilai sosial dan nilai kekeluargaan yang secara bersama-sama mendukung penghargaan pada mereka yang dianggap pahlawan. Kait- mengait nilai-nilai tersebut begitu mengakar dalam tradisi hingga memengaruhi dan masih terbawa ke dalam kehidupan berjemaat dalam Gereja KIBAID di Toraja. 3. Kategori latar belakang yang memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja (Y), adalah kategori latar belakang status pernikahan (L6). Kategori latar belakang ini mampu memengaruhi 5,6869 kali kondisi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja (Y) seperti sekarang secara signifikan pada a<0,05. Kategori latar belakang tersebut dipengaruhi oleh karena perpindahan Menjadi Anggota Gereja KIBAID sebesar 3,8744. Faktor tersebur didukung oleh adanya pernikahan dengan Orang di Luar Gereja KIBAID sebesar 2,1240 dan yang dipengaruhi oleh Pria sebesar 0,3584. Dalam analisis yang lebih dalam, terlihat bahwa faktor yang turut menentukan konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja (Y) adalah kategori latar belakang Usia/umur (L2) sebesar 6,1014, (yakni yang berumur 26-30 tahun dengan improvement sebesar 3,8326) dan kategori latar belakang Jabatan dalam Pelayanan (L5) sebesar 4,1849 (yakni yang memiliki status sebagai pengurus jemaat dengan improvement sebesar 1,8097). Temuan penelitian ini sangat menarik, karena peneliti menduga dalam hipotesis bahwa kategori latar belakang ekonomi adalah kategori latar belakang yang menggerakan sampel masih terlibat dalam tradisi sekalipun telah menjadi pengikut Kristus. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya unsur dari luar Gereja KIBAID yang bertemu dengan konsep Gereja KIBAID pada mulanya yang sangat anti budaya pesta upacara Rambu Solo’ (misalnya: “mantunu”) kini terjadi pergeseran paradigma lebih mengakomodasi budaya. Bahkan dalam pembuktian hipotesis sebelumnya ditemukan kecenderungan pengaruh sebesar 12,2%. Peneliti berpendapat bahwa jika variabel Y tidak ditingkatkan maka variabel X akan semakin kuat memengaruhi Y seiring berkembangnya pelayanan. Hal itu pula menunjukkan bahwa Gereja KIBAID membutuhkan penguatan pada masalah dogma, khususnya yang bersangput paut dengan perjumpaan Injil dan budaya Toraja di Toraja. Implikasi Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembuktian pada hipotesis yang telah diuraikan dalam laporan penelitian, maka ada beberapa implikasi hasil penelitian yaitu: A. Revitalisasi Dogma Gereja KIBAID Hasil analisis menunjukkan nilai-nilai tradisi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja. Nilai kesejahteraan (X3) lebih dominan dari nilai-nilai tradisi Rambu Solo’ lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya mempertahankan ritual Rambu Solo’ sangat dipengaruhi oleh keinginan untuk hidup sejahtera. Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya revitalisasi (membangun kembali) dogma Gereja KIBAID. Khusus untuk temuan mengenai faktor dominan yang memengaruhi umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja menunjukkan pentingnya pengajaran dalam Gereja KIBAID mengenai kesejahteraan yang sesungguhnya berdasarkan firman Tuhan, bukan nilai kesejahteraan yang digerakkan oleh tradisi leluhur dengan segala ritual. Jika umat Kristen Gereja KIBAID rela bekerja keras demi memberi korban pada ritual Rambu Solo’ maka nilai kesejahteraan seharusnya dibangun berdasarkan pengorbanan Kristus. Konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja dipengaruhi langsung oleh nilai kepahlawanan dengan dukungan Nilai Sosial dan Nilai Kekeluargaan. Merujuk kepada teori dalam bab II, di mana nilai kepahlawanan adalah salah satu penggerak pelaksanaan upacara Rambu Solo’ di mana didalamnya terdapat ketaatan terhadap aluk (kepercayaan). Karena itu, peneliti memperhatikan perlunya mengubah paradigma mereka yang masih taat pada kepercayaan tradisi kepada mempercayai Allah dengan sungguh-sungguh. Hal itu penting agar tidak terjadi dikotomi, antara gerejani dan duniawi seperti yang peneliti kemukakan dalam latar belakang masalah penelitian ini. Ditemukan juga bahwa nilai sosial dan nilai kekeluargaan memengaruhi terbangunnya nilai kepahlawanan. Temuan ini merupakan suatu yang sangat menarik di mana sampel sangat menghargai nilai kepahlawanan leluhur. Karena penghargaan tersebut, maka di setiap Tongkonan upacara-upacara Rambu Solo’ dilangsungkan, maka setiap keluarga terikat pada ritual dengan leluhurnya. Peneliti melihat bahwa untuk mengubah paradigma umat Kristen Gereja KIBAID mengenai pentingnya nilai kepahlawanan yang diikat oleh kesatuan struktur Tongkonan, maka perubahan harus dimulai dari keluarga. Membangun konsep teologi sebagaimana yang peneliti harapkan dalam tujuan penelitian tidak dapat semata-mata dilakukan melalui peraturan gereja dan pelayanan secara umum, tetapi harus dibangun dari dalam keluarga-keluarga yang terus menganggap leluhurnya sebagai pahlawan. Artinya bahwa dogma gereja yang baik vii harus masuk meresap dalam kehidupan keluarga di setiap anggota jemaat Gereja KIBAID di Toraja. Dengan temuan penelitian ini, maka peneliti menganggap bahwa Gereja KIBAID sedang mengalami desakan budaya yang perlu atasi dengan ajaran-ajaran yang dogmatis. Desakan budaya tersebut akan semakin bertambah kuat seiring modernisasi dan perkembangan zaman. Dalam hal ini, maka dibutuhan program revitalisasi dogma Gereja KIBAID melalui pemahaman doktrin Gereja KIBAID. Sedapat mungkin dengan penanaman dogma gereja tersebut, gereja-gereja Injili lainnya yang sedang berkembang di Toraja dan yang akan mengembangkan pelayanan di Toraja secara bersama-sama akan mampu membangun nilai-nilai Alkitabiah dalam praktik kehidupan jemaat. Selanjutnya, dengan menemukan bahwa kategori latar belakang status pernikahan memengaruhi secara langsung konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja, yang juga dipengaruhi oleh kategori latar belakang usia/umur dan kategori latar belakang jabatan dalam pelayanan maka diperlukan tindakan praktis oleh lembaga gereja pada tingkat sinodal untuk memberikan ketegasan kembali perlunya pengajaran (atau katekisasi) yang matang bagi setiap calon anggota Gereja KIBAID dengan kategori latar belakang non-KIBAID. Tanggung jawab Gereja KIBAID untuk meningkatkan sosialisasi konsep-konsep teologi Gereja KIBAID yang menolak upacara Rambu Solo’di Toraja sangat penting tercermin dalam tindakan nyata. Kategori latar belakang usia/umur dan kategori latar belakang jabatan adalah dua indikator yang turut memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen di Toraja. Artinya, Gereja KIBAID membutuhkan pengajaran tentang asas-asas dan doktrinal gereja tanpa batasan usia dan jabatan-jabatan pelayanan. B. Katekisasi Budaya Dalam hubunganya dengan temuan mengenai kategori latar belakang status pernikahan sebagai kategori latar belakangan yang berpengaruh langsung terhadap konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja, maka menunjukkan bahwa katekisasi yang intinya berhubungan dengan budaya sangat penting untuk dilaksanakan. C. Partisipatory and Action Research oleh Gembala Jemaat Sehubungan dengan temuan penelitian ini maka peneliti juga menawarkan adanya penelitian lanjutan yang bersifat participatory and action research. Pendekatan ini sangat penting karena perkebangan budaya yang bersifat dinamis. Suatu temuan tentang nilai budaya pada hari ini akan mengalami pergeseran pada beberapa waktu mendatang. Karena itu penelitian budaya harus disertai dengan penelitian lanjutan yang selalu dikondisi dengan situasi di lapangan. viii Pendekatan yang peneliti ajukan di sini adalah demi suatu perubahan dalam paradigma umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja melalui peran Gembala Jemaat. Mengubah nilai budaya dari word view bukan hal yang mudah. Karena itu dibutuhan pendekatan penelitian dan action secara terus menerus hingga tercipta pandangan baru. Saran-saran Saran yang berhubungan dengan temuan penelitian ini dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: Saran Dogmatis Saran dogmatis yang dimaksudkan adalah sara yang berkenaan dengan pentingnya tindakan-tindakan nyata yang bersangkut paut dengan masalah dogma yang seyogianya diikuti oleh anggota jemaat hingga pada tingkat sinodal. Adapun saran yang dimaksudkan adalah: 1. Diperlukan sikap dogmatis yang tegas dari pihak sinodal dalam memfilter nilai-nilai budaya agar perilaku jemaat Gereja KIBAID di Toraja terhadap budaya sesuai dengan pokok ajaran yang benar. 2. Revitalisasi nilai-nilai teologis harus berjalan dengan dukungan penuh dari para gembala jemaat Gereja KIBAID di Toraja dan dari para penginjil dan calon penginjil. 3. Nilai-nilai teologis dan dogmatis harus mengakar pada kehidupan para pejabat gerejawi agar mendapat dukungan dalam mengimplementasikan sikap yang benar terhadap tradisi. 4. Gereja KIBAID tidak anti tradisi, namun memiliki sikap terbuka yang didasarkan atas firman Tuhan. Karena itu nilai-nilai tradisi yang menggerakan anggota jemaaat seharusnya disaring agar sesuai dengan kehendak firman Tuhan. 5. Pengajaran tentang iman Kristen yang berhubungan dengan nilai budaya harus ditanamkan bagi setiap anggota jemaat, melalui katekisasi, PA, dan khotbah-khotbah. 6. Penanaman nilai-nilai teologis dogmatis perlu dibangun melalui pendekatan-pendekatan yang baru seperti program partisipan yang ditawarkan peneliti. Saran Praktis Dengan mengetahui kecenderungan pengaruh nilai-nilai tradisi Rambu Solo’ terhadap konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja, faktor dominan yang memengaruhi konsep kematian yang dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja, dan kategori latar belakang umat Toraja yang dominan memengaruhi keterlibatan **uhur Rambu Solo’, maka peneliti menyarankan: Ti ini dapat digunakan oleh organisasi Gereja KIBAID ■ sebagai acuan dalam mengambil langkah-langkah milai-nilai dogmatis gereja yang dapat mengatasi, -bentuk nilai tradisi agar sesuai dengan kehendak Tii kiranya menjadi sebuah usaha yang dapat ^^aradigma baru dalam beriman dengan mempraktik nilai- •-^Ikitabiah di dalam kehidupan anggota gereja KIBAID. ini dapat menjadi pedoman bagi Badan Pengurus Majelis 'KIBAID dan para gembala sidang untuk mengajar warga imempraktikkan iman yang sesungguhnya, sehingga tidak ^n iman yang dipengaruhi tradisi Rambu Solo’. ^n ini dapat menjadi pedoman untuk menjawab isu-isu ^an pengaruh nilai-nilai tradisi Rambu So/o’terhadap konsep *ng dimiliki umat Kristen Gereja KIBAID di Toraja Mian ini dapat dijadikan salah satu pegangan bagi para silam melakukan pendekatan kepada masyarakat Toraja. Saran Patoral si pengajaran Alkitab dan yang bersifat dogmatis tentang sikap terhadap budaya dan konsep kematian dalam penelitian ini digunakan dalam bentuk pengajaran dalam pelayanan jmbalaan. ig gembala dalam pelayanan pastoralnya dapat menggunakan enelitian ini untuk memperluas wawasan tentang pendekatan n ilmu sosial-budaya, khususnya sosial-budaya di Tana Toraja. a hasil penelitian ini membangun pemahaman pastoral yang dapat can acuan dalam mengkomunikasikan Injil di tengah masyarakat a, khususnya bagi gereja-gereja Injili dalam ekspansi pelayanan di ah Toraja. ya hasil penelitian ini menyiapkan bekal bagi pembinaan umat ja KIBAID menyikapi pengaruh tradisi Rambu Solo’, karena jlitian ini telah memberi sumbangan pengetahuan yang empiris adap kajian teologi dan antropologi masyarakat Toraja dalam langgapi ketegangan yang muncul antara kekuatan budaya nenek /ang dengan idealitas ajaran agamanya. ji pelayan pastoral kiranya menggunakan penelitian ini sebagai srensi yang memadai dalam pendekatan bagi agama suku dan oudayaan masyarakat Toraja yang lebih luas yang masih akan erjakan selanjutnya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Depositing User: am andarias manting
Date Deposited: 04 Feb 2025 10:11
Last Modified: 04 Feb 2025 10:11
URI: http://digilib-iakntoraja.ac.id/id/eprint/4295

Actions (login required)

View Item View Item